2 Bocah SD di Banjarmasin Jual Kerupuk Keliling demi Biaya Sekolah

Konten Media Partner
15 September 2019 15:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus dan Irfan, dua bocah penjual kerupuk di Banjarmasin. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Agus dan Irfan, dua bocah penjual kerupuk di Banjarmasin. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menenteng kantong plastik putih sembari mengayuh sepeda, dua bocah asal Kelurahan Sungai Miai, Kota Banjarmasin, ini telaten menjajakan kerupuk makaroni di sepanjang Jalan Hasan Basri, Kecamatan Banjarmasin Utara.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, Agus dan Irfan harus berjibaku dengan panasnya terik matahari, debu, dan bisingnya lalu lintas kendaraan. Mereka seolah sudah terbiasa dengan kerasnya hidup ini.
"Kerupuknya, Om," kata Agus, sembari menyuguhkan kerupuk makaroni yang sudah terbungkus di dalam puluhan kantong plastik yang ditentengnya, kepada banjarhits.id, Minggu (15/9).
Agus dan Irfan merupakan bocah yang sama-sama berusia 8 tahun. Keduanya sedang menimba ilmu di bangku Sekolah Dasar Negeri Antasan Kecil Timur (SD AKT) 4 Banjarmasin. Hasil dari berjualan kerupuk, mereka gunakan untuk kebutuhan sekolah.
"Uang yang kami peroleh ini untuk biaya sekolah, uang jajan dan untuk beli buku, baju seragam, sepatu serta kebutuhan lainnya," ujar Agus.
Agus tak menyesal lahir dari keluarga miskin. Bagi Agus, situasi itu menjadi tantangan. Selain bisa menikmati uang jajan yang lebih banyak daripada teman-temannya, ia bersyukur bisa hidup mandiri sejak awal masuk sekolah dasar.
ADVERTISEMENT
"Sudah hampir jalan 2 tahun saya jualan seperti ini. Alhamdulillah, bisa mandiri, orang tua saya sakit-sakitan, kadang bekerja, kadang tidak," ucapnya.
Senasib dengan Agus, Irfan justru tidak memiliki seorang ayah. Ia hanya hidup bersama ibunya. Hasil berjualan kerupuk sebagian diberikannya untuk kebutuhan keluarga, sebagian lainnya dijadikan untuk uang saku jajan di sekolah.
"Kadang dapat Rp 35 ribu, kadang sampai Rp 50 ribu. Tak menentu lah, hasilnya saya bagi dua untuk keluarga dan untuk saya sekolah," kata Irfan.
Mereka biasanya mulai berjualan kerupuk sejak pukul 14.00 WITA hingga menjelang petang. Namun, saat hari Minggu, Irfan dan Agus akan mulai berjualan sejak pukul 08.00 hingga pukul 14.00. Keduanya akan berjualan di kawasan Kayutangi, Kecamatan Banjarmasin Utara.
ADVERTISEMENT
"Kalau biasanya saya dari siang sampai sore, kadang sampai malam, cuma kalau hari ini dari pagi sampai siang aja, sore nanti belajar di rumah," kata Irfan.
Biasanya setiap hari, Agus dan Irfan membawa 15 hingga 20 bungkus kerupuk makaroni. Mereka mendapat laba Rp 2 ribu untuk setiap bungkus. Pemilik kerupuk memberi uang makan Rp 10 ribu setiap harinya.