RS Hasan Sadikin Tunda Operasi Pemisahan Kembar Siam Asal Subang

Konten Media Partner
27 April 2018 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Hasan Sadikin Tunda Operasi Pemisahan Kembar Siam Asal Subang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kembar siam dempet di bawah perut asal Subang, Jawa Barat, dirawat di ruang Anturium RS Hasan Sadikin. (Foto: Arie Nugraha/Bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memutuskan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Subang, Jawa Barat, akan dilakukan saat usia bayi mencapai empat bulan.
Alasannya, kembar siam dempet di bawah perut itu masih dalam proses diagnosa. Tim dokter mengalami kendala dalam mengidentifikasi pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke organ-organ pencernaan (vakularisasi) terutama dengan organ-organ dalam sistem kemih (urin) dan reproduksi.
Ketua tim dokter penanganan bayi kembar RSHS, Sjarif Hidajat Effendi, Prof. Dr. dr. Sp.A (k), mengatakan, diharapkan pada usia empat bulan pemeriksaan organ dalam kembar siam tersebut bisa terlihat jelas.
Pemeriksaan akan dilakukan dengan pencitraan Computerized Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Alat ini terutama dipakai untuk menyelidiki ginjal kembar siam. Selain itu, tim dokter juga perlu memastikan kendala untuk tulang.
ADVERTISEMENT
"Yang masih menjadi masalah sekali adalah tulang panggul yang hanya satu dan kemudian tulang punggung juga karena ada dalam posisi kandungan sedemikian rupa, sehingga terjadi ada sedikit tidak lurus," kata Sjarief Hidajat di RSHS, Jalan Pasteur, Bandung, Jumat (27/4).
Dokter yang akrab disapa dr Dadang itu mengatakan, nantinya saat mencapai usai empat bulan, bayi kembar siam tersebut akan dilakukan kembali pemeriksaan terhadap organ-organ tubuh yang belum terlihat jelas.
Saat ini, kata dia, bayi kembar siam menjalani perawatan medis berupa stimulasi tumbuh kembang. Salah satu stimulasi ialah pembuatan box penghangat sebagai pengganti penggunaan inkubator.
Selain itu, dalam waktu dekat, RSHS melakukan dukungan psikologis kepada orang tua bayi kembar siam dempet bawah perut.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan kita ke depan jika harus dipisahkan harus ada dukungan psikologis yang sangat kuat sekali apakah harus dipisahkan karena kemungkinan salah satunya akan berkelamin perempuan atau dibiarkan seperti ini," ujar Sjarief.
Untuk diketahui, bayi kembar siam yang memiliki satu rektum dan kelamin itu tiba di Instalasi Gawat Darurat RSHS, Jumat (13/4) pukul 01.41 WIB. (Arie Nugraha)