RSU Papua Barat Alami Kekurangan Reagen PCR

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bantuan Alkes oleh Panglima TNI
zoom-in-whitePerbesar
Bantuan Alkes oleh Panglima TNI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi Papua Barat, membatasi pemeriksaan PCR karena meningkatnya pasien COVID-19. Hal itu dilakukan karena ketersediaan reagen PCR bagi pelaku perjalanan mulai menipis, sehingga tidak bisa melayani para pelaku perjalanan.
ADVERTISEMENT
"Iya betul kami tidak melayani pemeriksaan reagen PCR pada 29 Juli 2021. Reagen PCR hanya diperuntukan untuk mereka yang bergejala dan kontak erat dengan pasien COVID-19," kata Direktur RSU Papua Barat, Arnold Tiniap, kepada media ini.
Menurutnya kehabisan stok reagen karena belum lama ini terjadinya peningkatan kasus COVID-19, dan meningkatnya pelaku perjalanan ke beberapa daerah yang syaratnya harus membawa bukti pemeriksaan PCR.
"Kita perhitungan seharusnya reagen habis akhir tahun ini, namun pada pertengahan tahun stoknya sudah menipis. Jadi itu memang kita membatasi untuk pelaku perjalanan," katanya.
Hal itu sudah dikomunikasikan langsung dengan KKP untuk dapat memfasilitasi bagi pelaku perjalanan dari Manokwari, meskipun daerah tujuan memberi syarat hasil pemeriksaan PCR.
"Begitu mereka tiba di tempat tujuan misalnya di Makassar atau di Jawa mereka harus mengikuti prosedur di sana, misalnya langsung diarahkan untuk pemeriksaan PCR," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Yang penting kita fasilitas mau berangkat silakan tapi pakai rapid antigen artinya rapid antigen itu di mana-mana bisa, baik Kimia Farma, bahkan di Bandara Rendani.
'Rapid antigen bisa di pakai untuk berangkat tapi mereka begitu tiba di tempat tujuan harus siap untuk mengikuti prosedur wilayah itu," tandasnya. (*)