Penganiayaan Prajurit TNI AL di Sorong Berawal dari ATM Rekan Korban yang Hilang

Konten Media Partner
18 Juli 2022 20:10 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penganiayaan yang dilakukan oleh 6 0rang anggota TNI AL terhadap Prada Mar Sandi Darmawan, hingga meninggal dunia berawal dari kehilangan ATM teman satu angkatannya.
ADVERTISEMENT
Para seniornya berjumlah 6 orang tersebut menduga Prada Mar Sandi Darmawan mencuri ATM tersebut, sehingga membuat para seniornya melakukan pemukulan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, akibat pemukulan tersebut Prada Mar Sandi Darmawan menderita beberapa luka sehingga sejak tanggal 7-15 Juli 2022 korban dirawat secara intern di Barak Kompi C oleh senior-seniornya.
Diduga karena kondisi korban semakin memburuk, maka pada Jumat 15 Juli 2022 korban dibawa ke Balai Kesehatan Koarmada III selanjutnya sekitar pukul 20.00 WIT korban dirujuk ke Ruang UGD RSAL dr Oetojo, Kota Sorong.
Korban yang langsung mendapat penanganan medis oleh Dr. Ravensca yang merupakan dokter jaga RSAL dr Oetojo, dimasukkan ke dalam ruang ICU sekitar pukul 20.15 WIT.
ADVERTISEMENT
Kadispen Korps Marinir menegaskan terkait meninggalnya prajurit Prada Mar Sandi, pihaknya akan profesional dan proporsional.
"TNI AL akan profesional dan proporsional dalam menangani setiap permasalahan apa pun, sesuai prosedur yang berlaku. Hal ini karena pimpinannya komitmen terhadap reward dan punishment, kepada setiap prajuritnya," ungkapnya, Senin (18/7).