Home: Perwujudan Keluarga dalam Sebuah Karya

Anggun Salma Fauziah
Mahasiswi Jurnalistik 2020, Universitas Muhammadiyah Bandung
Konten dari Pengguna
24 Januari 2023 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggun Salma Fauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak semua hal bisa disampaikan secara terang-terangan. Terkadang, ada beberapa hal yang lebih baik disimpan dalam diam. Sebagian hal, juga tidak cukup jika hanya di ungkapkan lewat kata. Sering kali, kata-kata tidak mampu mencakup setiap perasaan yang ada.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, beberapa orang dianugrahi Tuhan kemampuan untuk berbicara tidak hanya melalui kata, tapi juga melalui karya. Seperti penyair yang berbicara lewat puisi. Seperti musisi yang berbicara lewat melodi. Seperti penari yang berbicara lewat gerak tubuh. Dan Seperti pelukis yang berbicara lewat cat dan kanvas.
Hal itulah yang dilakukan oleh Salwa Azka (21) seorang seniman muda asal Bandung, yang sejak 22 Desember 2022 lalu, memamerkan sekaligus melelang karya lukisannya di Grand Opening, Area Lukis Braga, di Gelora Space, Braga. Salwa atau yang biasa di panggil Awa, saat ini bekerja sebagai Freelance Graphic Designer dan sedang berkuliah tingkat 3, jurusan DKV, di Binus University.
"Home" karya Salwa Azka. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Lukisan ini, di beri judul “Home” oleh sang pelukis, Salwa Azka. Lukisan ini memiliki dimensi kanvas 20 x 30 cm. Dalam lukisan ini, pelukis ingin menceritakan tentang keluarganya, dan bagaimana pelukis menganggap keluarganya sebagai rumah atau “Home”. “Dilukisan itu, aku pengen ceritain tentang keluargaku, bagaimana aku melihat keluargaku sebagai tempat berlindung, ketika dunia lagi ga baik sama aku.” begitulah kira-kira deskripsi pelukis mengenai karyanya.
ADVERTISEMENT
Jika diperhatikan, lukisan tersebut memiliki siluet hitam yang terdapat didalam hati berwarna kuning. Hal tersebut adalah metafora yang menjelaskan keberadaan keluarga pelukis dalam hidupnya. “Lukisan itu punya deskripsi isinya Dad, Mom, Brother, Me, and our 11 cats” begitulah penjelasan pelukis.
Sementara itu, diluar gambar hati tersebut, terdapat campuran warna gelap yang agak kasar, warna dan tekstur tersebut diartikan oleh pelukis sebagai dunia yang berkecamuk. Meskupun dunia dilukisan ini digambarkan dengan warna yang kasar dan gelap, lukisan ini juga menceritakan bahwa bagaimanapun situasi dunia, pelukis tetap aman jika berada didalamnya (bersama keluarga).
Berdasarkan deskripsi diatas, dapat disimpulkan bahwa pelukis mencoba untuk mengekspresikan perasaannya lewat lukisan. Salwa mengaku bahwa kecintaannya pada bidang Seni, dimulai dari dorongan untuk membantu orang melalui hal yang ia senangi. Karena jarang sekali orang yang menyadari bahwa karya seni dapat membantu orang lain untuk mengekspresikan sekaligus mengkomunikasikan hal yang tidak bisa dideskripsikan langsung.
ADVERTISEMENT
Saat ini Salwa masih terus berkarya melalui bidangnya. Adapun project terkini yang ia buat adalah projek Happy Culture, yang merupakan pop culture media di Bandung. Kedepannya, Salwa ingin menjadi seperti seniman favoritnya, Leonardo Da Vinci dan Andy Warhol.”Gak perlu terkenal, tapi aku pengen bisa memaksimalkan potensi dan kesempatan yang aku punya. Supaya bisa bikin sesuatu yang bisa dinikmati aku dan seenggaknya orang-orang terdekatku.” Ungkapnya.
Galeri seni yang memamerkan lukisan "Home" bersama lukisan lainnya. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pengunjung yang sedang memotret lukisan "Home". (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Potret pengunjung galeri seni. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)