Kilas Balik Kisahku di Pos Bloc Jakarta

Adinda Hanum Purnomo
Halo! saya mahasiswa program studi Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta.
Konten dari Pengguna
28 Mei 2022 9:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Hanum Purnomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kedai Filosofi Kopi, Pos Bloc Jakarta. Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kedai Filosofi Kopi, Pos Bloc Jakarta. Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pos Bloc merupakan kantor pos Indonesia pertama di era kolonial Belanda. Namun, kini tempat tersebut disulap menjadi destinasi wisata Jakarta. Niatku yang sempat tertunda lama, akhirnya terwujudkan juga.
ADVERTISEMENT
Di tengah cerahnya cuaca, aku mengunjungi tempat bersejarah itu. Rasa penasaranku cukup besar terhadap tempat ini. Pasalnya, tempat ini menjadi rekomendasi wisata yang mengangkat konsep unik.
Pos Bloc berlokasi di Gedung Filateli, Jalan Pos No. 2, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Untuk mengunjungi tempat tersebut, aku dapat menggunakan dua alternatif transportasi umum, yaitu kereta atau taksi. Saat itu, aku memutuskan untuk menggunakan kereta dari Stasiun Depok Baru ke Djuanda.
Selama perjalanan aku menyusun beberapa rencana dalam kepalaku, seperti apa saja yang akan aku lakukan setelah tiba di sana dan target barang apa yang akan aku beli. Perjalanan dari Depok ke Jakarta menggunakan kereta hanya memakan waktu kurang dari satu jam. Sesampainya di stasiun tujuan, aku memutuskan untuk berjalan kaki menuju Pos Bloc karena lokasinya yang sangat dekat.
ADVERTISEMENT
Saat tiba di tempat tujuan, sebelum masuk aku perlu melakukan cek suhu dan menunjukan bukti sertifikat vaksinasi Covid-19 kepada petugas. Hal ini sudah menjadi syarat yang diberlakukan bagi para pengunjung. Uniknya, untuk memasuki tempat wisata ini, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk. Setelah selesai melakukan pengecekan, pengunjung pun dipersilakan masuk. Kesan pertama yang muncul di kepalaku saat melihat gedung ini adalah antik.
Antik menjadi kata pertama yang muncul karena ornamen-ornamen gedung ini masih khas dengan gaya bangunan Belanda. Cat putih mendominasi seluruh sisi bangunan beserta kaca-kaca patri, besi hitam, dan beberapa kayu berwarna pekat.
Gedung yang dahulunya merupakan kantor pos Indonesia di masa Belanda berhasil disulap menjadi destinasi wisata modern, tetapi tidak menghilangkan sisi asli sejarahnya. Begitu memasuki area utama, aku mendapati berbagai toko yang menjajakan kopi, tas, baju, sepatu, makanan, dan minuman.
ADVERTISEMENT
Dagangan dalam tempat ini terbilang cukup lengkap. Mulai dari makanan berat hingga makanan ringan, minuman kopi dan jus, serta beberapa toko dagangan lainnya. Rencana awalku saat sampai di tempat ini ialah mengelilingi seluruh sisi gedung Pos Bloc karena ingin membayar seluruh rasa penasaranku. Setelah berkeliling, tidak terasa hari sudah menuju petang dan aku memutuskan untuk membeli salah satu kopi yang juga sudah aku rencanakan sejak dalam perjalanan.
Filosofi kopi, kedai kopi yang berada di sisi kiri Gedung Filateli ini sudah menjadi incaranku. Aku pun memesan salah satu kopi khas kedai ini. Minum kopi di sore hari, seraya memandang jalanan ibu kota dan tempat ini menjadi hal yang tidak akan pernah aku lupakan. Semakin sore, pengunjung yang datang semakin ramai. Ada yang asyik berswafoto ria dan ada pula yang duduk di teras depan gedung sambil berbincang-bincang dengan kawannya.
ADVERTISEMENT
Pos Bloc Jakarta telah menerapkan sistem pembayaran nontunai untuk setiap transaksi apa pun di dalamnya. Jadi, alangkah baiknya pengunjung perlu mempersiapkan beberapa aplikasi dompet digital, seperti Pospay, Qris, Ovo, Gopay atau menggunakan kartu debit. Sistem ini diterapkan guna menghindari kontak langsung karena pandemi Covid-19 dan mempermudah transaksi pembayaran. Jam operasional tempat wisata ini dibuka setiap hari dari pagi hingga malam, tetapi menyesuaikan pada hari dan jam tertentu.
Tidak terasa hari sudah semakin larut. Aku pun mencukupkan waktu untuk menikmati kopi dan suasana ini. Sebelum pulang, aku memutuskan untuk sejenak kembali berkeliling gedung dan mengabadikannya dengan kamera telepon ku. Aku ingin memiliki arsip kenangan indah pada perjalanan wisata ku kali ini. Setelah merasa puas mengambil beberapa gambar dari sudut gedung, aku pun pulang dengan kereta yang sama menuju Depok.
ADVERTISEMENT
Setibanya di rumah, aku membuat jurnal kecil dari perjalananku hari ini. Pada intinya, aku merasa senang dan bahagia karena akhirnya aku bisa mengunjungi Pos Bloc dan menikmati suasana sore hari di Jakarta dengan satu gelas kopi susu yang kini menjadi minuman favoritku. Momen ini akan selalu aku ingat karena kini aku punya arsip kenangan tentang Pos Bloc Jakarta dan kisah indahnya.