Kisah Penjual Mie Caluek di Aceh, Buka Lapangan Pekerjaan Berkat GrabFood

Konten Media Partner
24 Oktober 2020 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mie khas Aceh yang dijual lewat grabfood. Foto: Habil Razali/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Mie khas Aceh yang dijual lewat grabfood. Foto: Habil Razali/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rahmat Jeri Bonsapia sudah 6 tahun terakhir menjual Mie Caluek, kuliner khas Aceh. Pria 32 tahun ini mulanya berdagang menggunakan gerobak motor di kawasan Pasar Aceh. Namun, tiga tahun lalu, ia pindah ke teras warung kopi Budi di Lueng Bata, Kota Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Di sana, Mie Caluek AMD hasil olahan Rahmat diminati pelanggan. Kadang-kadang, Rahmat dibuat sibuk saat datang banyak pesanan. Misalnya akhir pekan ketika warung kopi dominan ramai pengunjung. "Namun adakalanya juga cenderung sepi," katanya kepada acehkini, Senin (19/10).
Dua tahun lalu, Rahmat mengirimkan permintaan kerja sama sebagai mitra dengan Grab di Banda Aceh. Ini dilakukannya untuk meluaskan jangkauan pemasaran dagangan. "Saya perlu meningkatkan penjualan dengan GrabFood, orang bisa pesan secara daring," ujarnya.
Rahmat, penjual mie caluek. Foto: Habil Razali/acehkini
Mie caluek bikinan Rahmat. Foto: Habil Razali/acehkini
Sesudah diterima menjadi mitra GrabFood, Rahmat mengakui banyak pesanan yang datang dari layanan aplikasi pesan antar itu. Namun, awal mulanya ia sempat terkendala saat terpaksa libur sehari. Sementara pesanan di GrabFood tetap masuk. “Sehingga driver Grab kadang-kadang mengeluh karena harus membatalkan pesanan karena saya tidak buka,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rahmat juga sudah bisa memilih opsi buka atau tutup dagangan di aplikasi GrabMerchant. Inovasi ini diakui mempermudah Rahmat untuk memastikan konsumen tahu bahwa toko sedang buka maupun tutup. Ini mengurangi tingkat pembatalan yang merugikan driver.
"Pembayaran penjualan juga telah menggunakan rekening dari Grab yang dikirim setiap hari. Jadi driver tidak lagi bayar tunai. Ini lebih efektif," kata Rahmat.
Menyiapkan pesanan mie caluek. Foto: Habil Razali/acehkini
Kini, saban hari selalu ada pelanggan yang memesan Mie Caluek AMD melalui GrabFood. "Memang dengan GrabFood meningkat penjualan. Kalau sepi pelanggan di warung kopi, terbantu dengan pesanan daring. Saya juga senang saat bisnis saya berkembang jadi bisa buka lapangan pekerjaan buat orang lain," sebutnya. []
Mulai digitalisasi bisnis anda bersama Grab melalui www.grabforgood.id.
ADVERTISEMENT