Kata Para Gamer soal Ulama Aceh yang Mengharamkan PUBG

Konten Media Partner
20 Juni 2019 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi: PUBG
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: PUBG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para pemain game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) di Aceh masih enggan meninggalkan hobinya, kendati Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa game PUBG dan sejenisnya haram pada Rabu (19/6).
ADVERTISEMENT
“Kalau aplikasi itu masih ada, susah juga untuk berhenti. Lain kondisinya kalau aplikasi itu tidak ada lagi, kan susah untuk diblokir. Mungkin ada ratusan ribu orang di Aceh yang main, bahkan jutaan pemainnya di Indonesia,” kaya Iyal, pemain PUBG di Banda Aceh, kepada acehkini, Kamis (20/6).
Ulama Aceh yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) memfatwakan bahwa game PUBG dan sejenisnya, haram hukumnya. Kesimpulan disampaikan para ulama usai melakukan pengkajian selama tiga hari, 17-19 Juni 2019, di Aula Sekretariat MPU.
Iyal tak mau memberikan komentar soal status haram yang difatwakan ulama. “Tapi kalau ditanya tetap main atau tidak, saya tetap main. Yang penting tidak melalaikan salat dan pekerjaan, kalau lupa makan siang enggak masalah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan pemain PUBG Aceh lainnya, dengan identitas (Id) akun Pang Rahed. “Saya tetap main, ini hanya untuk hobi. Tak sampai meninggalkan kewajiban kerja, dan kewajiban lainnya sebagai makhluk Tuhan,” katanya.
Tapi Pang Rahed setuju kalau adanya pengawasan oleh orang tua maupun pemerintah, untuk mengontrol anak-anak, supaya tidak kecanduan dengan game online tersebut. Misalnya pengawasan di warnet-warnet seperti yang gencar dilakukan sebelumnya oleh pemerintah Banda Aceh, dan kabupaten/kota lainnya.
Sementara itu, Mara, pemilik akun Tengku Puteh, mengakui belum bisa meninggalkan permainan perang-perangan itu. “Tidak berpengaruh apa-apa terhadap saya, hanya main untuk mengisi kekosongan, saat santai atau sedang suntuk. Ini hanya hobi dan tidak terus-terusan,” katanya.
Dia menolak berpendapat soal halal haram terkait game PUBG tersebut lebih jauh. “Saya yakin kalau ini (game PUBG) hanya makruh saja seperti merokok, tapi entahlah. Mungkin baik membatasi anak-anak supaya tidak kecanduan,” katanya Tengku Puteh yang mengaku pernah ikut kontes PUBG di Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Reporter: Adi W