GenBI Edukasi Hidup Sehat ke Anak-anak Pemulung di Banda Aceh

Konten Media Partner
8 September 2019 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Generasi Baru Indonesia (GenBI) komisariat UIN Ar-Raniry mengajarkan cara mencuci tangan pakai sabun kepada anak-anak pemulung di Taman Edukasi Anak Cerdas, Gampong Jawa, Banda Aceh. Foto: Cut Salma
zoom-in-whitePerbesar
Generasi Baru Indonesia (GenBI) komisariat UIN Ar-Raniry mengajarkan cara mencuci tangan pakai sabun kepada anak-anak pemulung di Taman Edukasi Anak Cerdas, Gampong Jawa, Banda Aceh. Foto: Cut Salma
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu persatu anak-anak Taman Edukasi Anak Cerdas mulai berdatangan menuju rumah panggung yang berada di Lorong Ujong, Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Kantong plastik besar berwarna hitam di kiri dan kanan rumah panggung itu sudah terisi sampah. Setelah anak-anak itu bekerja sama mengumpulkan rongsokan dan tumpukan botol plastik bekas minuman yang berada di sekitarnya.
Sabtu sore (7/9), komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia, Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, melakukan aksi peduli di Taman Edukasi Anak Cerdas, tempat anak-anak pemulung sering berkumpul dan belajar bersama. Tema "Pentingnya Edukasi Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Sejak Dini" diusung dalam aksi itu.
Anak-anak Taman Edukasi Anak Cerdas dipandu mahasiswa dari GenBI mengumpulkan rongsokan dan tumpukan botol plastik bekas minuman. Foto: Cut Salma
Di tempat ini, biasanya para relawan muda berdatangan untuk mengajar anak-anak pemulung di Gampong Jawa. Sebuah desa tak jauh dari pusat Ibu Kota Provinsi Aceh.
GenBI datang mengambil alih peran relawan muda dengan memberikan edukasi kepada puluhan anak-anak di Gampong Jawa. Selain mengajarkan pengetahuan umum dan agama, GenBI dari UIN Ar-Raniry juga mengajak anak-anak pemulung itu untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, serta mencuci tangan yang bersih dengan memakai sabun.
ADVERTISEMENT
"Kak, neubi keu lon keudeh sabon nyan, wangi bee jih, (Kak, kasih buat saya aja sabun itu, wangi)," kata anak laki-laki bertubuh kecil, yang kerap disapa Kibo, dalam bahasa Aceh.
Anak-anak di sini aktif dan sangat antusias ketika ada mahasiswa atau pihak lainnya yang berkunjung. Tidak sedikit dari mereka juga berprestasi di sekolah formal.
Mahasiswa dari Generasi Baru Indonesia (GenBI) mengajar baca anak pemulung di Gampong Jawa. Foto: Cut Salma
Sebagai perhimpunan mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia, GenBI berupaya untuk turut berbagi dengan anak-anak pemulung di Gampong Jawa. "GenBI para penerima beasiswa Bank Indonesia harus menjadi pelopor, terutama di bidang pendidikan," kata Fazil Rinaldi, Ketua GenBI Komisariat UIN Ar-Raniry.
Menurutnya, mencerdaskan anak bangsa harus mencapai pada seluruh lapisan. Sekolah formal saja tidak cukup, lingkungan juga menjadi aspek penting terhadap perubahan karakter anak.
ADVERTISEMENT
"Gampong Jawa sudah menjadi rahasia umum sebagai kawasan terpinggirkan. Menurut informasi dari relawan, tempat (Taman Edukasi Anak Cerdas) ini belum ada yang mendanai atau istilahnya belum ada donatur tetap, kita juga tahu semua masyarakat memiliki hak yang sama atas pencerdasan," sebut Fazil.
Cut Salma H. A