Aceh Deklarasikan Kampanye Bersama Tolak Pornografi

Konten Media Partner
22 April 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan istri bersama perwakilan Forkopimda Aceh melakukan cap tangan sebagai bentuk penolakan terhadap pornografi, Senin (22/4). Foto: Husaini/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan istri bersama perwakilan Forkopimda Aceh melakukan cap tangan sebagai bentuk penolakan terhadap pornografi, Senin (22/4). Foto: Husaini/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masih dalam rangkaian peringatan Hari Kartini yang diperingati pada 21 April 2019, Pemerintah Aceh mendeklarasikan kampanye bersama tolak pornografi. Deklarasi kampanye bersama tolak pornografi tersebut sebagai upaya melindungi generasi penerus dari ancaman pengaruh buruk globalisasi.
ADVERTISEMENT
Pantauan Acehkini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah memimpin deklarasi bersama tolak pornografi yang digelar di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Senin (22/4). Deklarasi itu diikuti oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para ulama, tokoh masyarakat, para orang tua dan generasi muda Aceh yaitu para pelajar.
Dipimpin oleh Plt Gubernur Aceh, mereka mengucapkan ikrar bersama tolak pornografi. "Untuk menyelamatkan nilai-nilai moral generasi bangsa dan masa depan anak-anak Aceh dari ancaman pornografi yang kian masif di tengah-tengah masyarakat maka kami menyatakan sikap dan berikrar," ucap Nova yang diikuti semua peserta.
Pembacaan ikrar deklarasi kampanye bersama tolak pornografi yang dipimpin oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Senin (22/4). Foto: Husaini/acehkini
"Satu, menolak pornografi dalam bentuk apapun. Dua, mengajak seluruh komponen masyarakat melakukan upaya pencegahan dan penyebaran konten pornografi. Tiga, membentuk generasi muda milenial yang anti pornografi," demikian ikrar tersebut dibacakan.
ADVERTISEMENT
Usai melakukan ikrat, Plt Gubernur Aceh melakukan penandatanganan deklarasi kampanye bersama tolak pornografi. Usai itu, mereka secara bersama-sama melepaskan merpati putih.
Deklarasi kampanye bersama tolak pornografi ditandai dengan pelepasan burung merpati putih. Foto: Husaini/acehkini
Berikutnya Nova Iriansyah ditemani istrinya Diah Erti Idawati selaku Wakil Ketua TP-PKK Aceh bersama para pihak lainnya melakukan cap tangan bersama sebagai bentuk penolakan terhadap pornografi. Tema "kilau generasi bebas pornografi wujudkan generasi Aceh hebat" diusung dalam aksi kampanye bersama tolak pornografi.
Nova kemudian meninjau stan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Di salah satu stan, Nova diminta untuk menuliskan sesuatu tentang istilah pornografi. "Pornografi adalah konten berbentuk gambar yang menyimpang dari norma dan budaya universal," tulis Nova Iriansyah pada papan di stan itu.
Nova Iriansyah diminta untuk menuliskan pengertian pornografi menurutnya di papan salah satu stan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Senin (22/4). Foto: Husaini/acehkini
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, Nevi Ariyani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa maraknya kasus kejahatan pornografi yang menimpa masyarakat dewasa ini dan khususnya dilakukan oleh anak usia sekolah, membuat DP3A Aceh turut prihatin. "Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut semakin marak, perlu dilakukan deklarasi bersama tolak pornografi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Plt Gubernur Aceh menyatakan kampanye ini sangat penting sebagai bagian dari kebulatan tekad untuk melindungi dan menyelamatkan generasi muda Aceh dari bahaya pengaruh negatif globalisasi. "Kita tahu bahwa era globalisasi yang berkembang dewasa ini tidak hanya menghadirkan hal positif seperti teknologi baru yang memudahkan kerja-kerja kita, tapi juga memudahkan masuknya kejahatan-kejahatan global, termasuk pornografi,” ujar Nova.
Siswa-siswi generasi muda Aceh ikut serta membaca ikrar deklarasi kampanye bersama tolak pornografi, Senin (22/4). Foto: Husaini/acehkini
Bahkan, sambung Nova, pornografi bisa begitu mudah diakses semua orang, hanya melalui jaringan gadget di tangan, gambar-gambar yang tidak senonoh dengan cepat menyebar. Dalam beberapa kasus, gambar ponografi turut memicu kejahatan seksual, pergaulan bebas dan berkembangnya budaya yang tidak sesuai budaya Aceh.
“Bisa dibayangkan betapa buruknya pengaruh pornografi itu bagi pembangunan moral masyarakat kita. Oleh karena itu, perang melawan pornografi harus kita perkuat di Aceh melalui gerakan bersama yang kita kampanyekan hari ini,” ujar Nova.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Nova menyampaikan bahwa saat ini sudah ada tiga regulasi yang mengamanatkan langkah sigap memberantas pornografi di Aceh, yaitu Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pembentukan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi, serta Pergub Aceh Nomor 66 tahun 2015 tentang Rencana Aksi Provinsi untuk Pencegahan dan Penanganan Pornografi.
Kegiatan deklarasi kampanye bersama tolak pornografi juga dimeriahkan dengan talkshow dan story telling seputar bahaya pornografi. Foto: Husaini/acehkini
Bersamaan dengan deklarasi kampanye bersama tolak pornografi, Plt Gubernur Aceh telah membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi. Dan ia juga mengimbau agar gugus tugas ini segera dibentuk di tingkat kabupaten/kota.
“Gerakan tolak pornografi merupakan bentuk pernyataan perang masyarakat Aceh terhadap pornografi. Saya berharap semua lembaga publik, pihak swasta dan elemen masyarakat mendukung langkah ini, sehingga kita dapat menyelamatkan generasi muda Aceh dari kerusakan moral,” sebut Nova.
ADVERTISEMENT
Reporter: Husaini Ende