Faisal Usman, dari CPNS Hingga Jadi Pemilik Star Prime Laundry

Konten Media Partner
11 Maret 2021 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faisal Usman. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Faisal Usman. Foto: dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PALOPO - Motivasi untuk berbisnis bisa muncul dari mana saja. Salah satunya dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang tiap hari kian meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang dilakukan Faisal Usman saat gajinya kala menjadi CPNS tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
"Awal mula menjalankan bisnis laundry pada tahun 2010. Saat itu awal menikah dan merasakan gaji CPNS saya saat itu belum bisa memenuhi kebutuhan kami," kenangnya, pada Rabu (10/03/2021).
Star Prime Laundry. Foto: dok
"Muncullah niatan untuk membuka bisnis. Saat itu belum terpikir bisnis apa yang akan dijalankan dan bagaimana caranya, tapi keinginan kuat untuk membuka usaha membuka jalan untuk kami sehingga bisa menemukan bisnis ini," sambungnya.
Setelah cari sana-sini, dia mengetahui jika usaha laundry kiloan cocok dengan budget yang dia miliki. Karena itulah, dia mulai membangun Star Prime Laundry.
"Saya memilih bisnis laundry setelah browsing peluang usaha di internet dan membaca-baca majalah tentang waralaba. Mulailah kami mencari usaha yang sesuai dengan budget kami saat itu. Akhirnya ketemulah dengan usaha laundry kiloan," bebernya.
ADVERTISEMENT
Awal merintis usaha, dia mengaku banyak sekali tantangan yang dihadapi. Mulai dari komplain pelanggan karena cucian yang rusak, hilang, pengerjaan tidak tepat waktu, tidak rapi, mesin rusak disaat orderan menumpuk, pembukuan yang ala kadarnya, mengganti pakaian pelanggan yang rusak, hingga kehilangan puluhan juta rupiah karena kecurian.
"Semua itu kami lalui dengan pembenahan sistem satu demi satu. Salah saya dimana dan bagaimana caranya supaya tidak terjadi lagi? Merupakan pertanyaan yang langsung muncul ketika ada masalah, bukan menyalahkan keadaan dan tidak menyalahkan siapa-siapa tetapi langsung intropeksi diri ketika menghadapi sebuah tantangan," jelasnya.
Kemudian, pria 37 tahun ini mulai mengikuti komunitas bisnis untuk belajar dan bertumbuh, salah satunya Komunitas Tangan Di Atas (TDA) pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan TDA banyak memberikan kontribusi positif pada perkembangan bisnisnya. "Saya mendapatkan lingkungan yang positif, mendapatkan mentor yang tulus membimbing, mendapatkan saudara yang sevisi, ilmu bisnis bertebaran, pembentukan karakter pengusaha tangguh, dan tak kalah menariknya yakni adanya program TDA Peduli tempat berbagi dengan saudara-saudara kita yang kurang beruntung maupun yang terkena musibah," ungkapnya.
"Di TDA saya banyak menemukan figur yang sangat low profile, bisnis sudah milyaran tetapi masih mau duduk berbagi dan bercanda dengan para pebisnis pemula," lanjutnya.
Ke depannya, Faisal ingin membuka cabang usaha laundry dibeberapa kota sekitar. "Ke depan jika Tuhan mengijinkan, saya berniat untuk membuka cabang di beberapa kota tetangga dengan mengedepankan sistem laundry online sehingga dapat dengan mudah terkontrol dengan baik," harapnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, dia juga memberikan tips and trik bagi para pengusaha pemula yang ingin merintis usaha dari awal.
"Bagi saya bisnis itu seperti permainan, ada aturan mainnya ada strateginya. Jangan mudah baper ketika mendapat masalah, coba perbaiki cara mainnya, perbaiki lagi pondasinya. Jika belajar saja tidak mau, mana mungkin Tuhan mau memperbaiki nasib kita?," pesannya.