5 Kota Peradaban Islam yang Indah di Spanyol: Catatan Muhibbah

Amirsyah Tambunan
Sekjen MUI Pusat
Konten dari Pengguna
30 April 2024 5:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amirsyah Tambunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dok: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dari muhibbah MUI sepekan di Spanyol, menyisakan pertanyaan besar di benak hati, mungkinkah Islam dapat kembali membangun Peradaban di Spanyol?
ADVERTISEMENT
Mari kita lihat fakta sejarahnya. Ketika Islam mengalami puncak kejayaan di Spanyol, terdapat lima kota besar yang menjadi saksi sejarah ketika Andalusia menjadi saksi penyebaran Islam pertama kali ke Eropa.
Namun kata penyair "kemesraan ini janganlah cepat berlalu". Ternyata ada benarnya dan menjadi kenyataan tatkala konflik peradaban ini dimulai sejak pertempuran Guadalete. Ketika pasukan Umayyah yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad menang atas kekalahan orang-orang Visigoth di mana saat itu mereka lah yang menguasai Andalusia.
Hingga akhirnya Thariq menguasai Spanyol dan semakin banyaknya kota dibuka oleh pasukan Muslimin. Daya tarik keindahan Andalusia seperti kata pepatah tak lekang di panas, tak lapuk di hujan. Sejumlah kota-kota menjadi kebanggaan terbentang indah sebagai saksi sejarah panjang perjuangan Islam yang menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Arsitektur dan seni pada bangunan di kota-kota Andalusia membuat banyak orang jatuh hati. Terdapat lima saksi sejarah yang membuat rombongan MUI terkagum-kagum melihat peradaban Islam; pertama, Granada. Pernah di ceritakan pada drama Korea "Memories of The Alhambra" yang menampilkan Granada yang menjadi saksi kebangkitan dan runtuhnya peradaban umat Islam.
Di Granada terdapat Istana Alhambra yang namanya diambil dari Bahasa Arab, hamra berarti merah, karena istana tesebut dihiasi banyak ubin-ubin dan bata-bata warna merah, serta hiasan di dinding yang juga kemerah-merahan dengan keramik yang bernuansa seni dan arsitektur Islami yang merupakan bukti majunya peradaban dalam bidang seni;
Kedua, Cordoba. Menjadi pusat pemerintahan untuk menentukan kebijakan politik di Andalusia selama berabad-abad sehingga penaklukkan Iberia oleh Muslim (711 M) di bawah kepemimpinan Khalifah Abdul Rahman III pada abad ke-10, Cordoba menjadi kota paling maju di Eropa. Rakyat sangat menikmati hidup dengan damai dan tentram.
ADVERTISEMENT
Namun abad ke-11, ekonomi dan pertahanan khalifah mengalami guncangan ditandai munculnya taifa atau kerajaan-kerajaan kecil. Agar Cordoba tidak kehilangan sinarnya, maka Cordoba masih menjadi pusat pendidikan etika dan kota terhormat menjadi perhatian para ulama dan ilmuwan.
Ketiga, Madrid. Kota yang menjadi jantung Spanyol ini merupakan salah satu kota garis depan di bagian utara Andalusia di era kekhalifahan Umayyah. Seiring berjalannya waktu, pada abad ke-18, Madrid mengalami krisis politik dan intelektual hingga puncaknya terjadi perang antara Spanyol dan Amerika pada 1989.
Namun, ketika bergabung dalam Uni Eropa, Madrid seperti menjadi tokoh utama di Eropa dan dunia Barat. Madrid sangat menghormati sejarah Islam di Spanyol dengan program edukasi dan kebudayaan yang bernama El Legado Aldalusi.
ADVERTISEMENT
Keempat, Toledo. Pernah menjadi ibu kota Visigothic sebelum di kuasai Iberia pada 510 M dan ditaklukkan Muslim pada 711 M. Di Toledo juga terdapat dua sinagog atau tempat ibadah orang Yahudi, yakni Santa Maria La Blanca yang dibangun pada abad ke-12 dan Del Transito dibangun pada abad ke-14.Kota ini juga menjadi kunci kejayaan Andalusia saat pengaruh kepemimpinan Islam di bawah kekhalifahan Umayyah.
Selama masa kepemimpinan Kristen di abad ke-13 yaitu Alfonso X, beliau mendirikan pusat ilmu di Toledo. Toledo menjadi pusat transmisi intelektual dari peradaban Islam ke Eropa karena ada banyak karya-karya ilmuwan dalam bahasa Arab di bidang matematika, astronomi, botani, kedokteran dan lainnya.Di sisi lain, Toledo juga dikenal dengan kerajinan logam yang para ahli sangat kental dengan kebudayaan Islam.
ADVERTISEMENT
Kelima, Sevilla. Terkenal sebagai kota pelabuhan terletak di tepi Sungai Guadalquivir dan bisa menikmati luasnya Samudra Atlantik. Di sana juga menjadi kota lumbung pangan. Selama era bermunculannya taifa, Sevilla bersinar di bawah kepemimpinan al-Mutamid.
Di Sevilla, terdapat bangunan yang kental dengan arsitektur Islam. Beberapa di antaranya adalah Menara Giralda, salah satu menara terindah di Eropa yang dulunya menjadi menara masjid yang kini beralih sebagai menara lonceng Katedral Sevilla. Kemudian, ada Alcazar yang ornament dindingnya terdapat skrip bahasa Arab termasuk frasa Wa La Ghalib ill Allah yang artinya Tiada pemenang kecuali Allah.
Itulah lima kota peradaban yang indah (five cities the most beautiful civilization) yang sempat menorehkan kejayaan Islam yang tersebar di seluruh Spanyol.
ADVERTISEMENT
Kembali kepada pertanyaan awal mungkinkah peradaban Islam kembali bangkit?
Sangat mungkin karena sunnatullah, sesuai firman Allah dalam Al Quran Ali Imran: 140:
اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗۗ وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ
"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim."
Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A. (Sekjen MUI Pusat)