Pemuda di Maluku Tolak Permintaan Maaf Wiranto

Konten Media Partner
8 Oktober 2019 20:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Kapitan Maluku berunjuk rasa di depan Gong Perdamaian Dunia, mereka  mendesak Wiranto meminta maaf langsung di Maluku, Selasa (8/10)  (Fot: Ambonnesia.com)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Kapitan Maluku berunjuk rasa di depan Gong Perdamaian Dunia, mereka mendesak Wiranto meminta maaf langsung di Maluku, Selasa (8/10) (Fot: Ambonnesia.com)
ADVERTISEMENT
Ambonnesia.com-Ambon,-Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Kapitan Maluku menolak permintaan maaf Wiranto soal pernyataannya ihwal pengungsi gempa di Ambon membebani negara. Di sisi lain, mereka mendesak agar menteri koordinator bidang Politik, Hukum dan HAM itu datang dan meminta maaf langsung di Maluku.
ADVERTISEMENT
Koordinator aksi, Collin Leppuy mengatakan, permintaan maaf Wiranto didampingi sejumlah tokoh asal Maluku di kantor Kemenko Polhukam di Jakarta beberapa hari lalu dilakukan secara sepihak. Kehadiran para tokoh tersebut tidak mewakili masyarakat Maluku secara keseluruhan, terutama para pengungsi dan korban gempa pada 26 September lalu.
"Untuk itu Wiranto harus datang ke Maluku dan meminta maaf, khususnya kepada para korban gempa yang hingga saat ini masih sangat terluka oleh pernyataannya," teriak Collin di depan Gong Perdamain Dunia, Selasa (8/10).
Menurut Collin, pernyataan Wiranto melukai hati para korban gempa maupun masyarakat Maluku umumnya. Sudah semestinya negara dan pemerintah memilki tanggung jawab membantu warganya yang tertimpa musibah.
"Karena satu warga negara sekalipun kalau dia menjadi korban gempa, maka dia merupakan tanggung jawab negara. Untuk itu perkataan Wiranto sangat melukai hati orang Maluku," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Organisasi ini juga mendesak Presiden Joko Widodo segera mencopot Wiranto dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. "Untuk Presiden agar tidak melibatkan Wiranto dalam kabinet jilid II," ungkapnya. (Mona)