Hoaks Corona di Maluku, Ini Penjelasan Dinkes

Konten Media Partner
16 Maret 2020 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh (Foto: doc. ambonnesia)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh (Foto: doc. ambonnesia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ambonnesia.com-Ambon,-Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh menegaskan, belum ada satu pun warga Ambon yang dirawat di rumah sakit lantaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikatakan, menyusul adanya postingan pada akun Facebook milik Alkotta yang menyebutkan; masyarakat harus berhati-hati karena penyebaran virus corona telah sampai di Ambon.
Dalam postingan itu juga disebutkan, kegiatan yang digelar Rindam XVI Pattimura di Suli, Kota Ambon pada Sabtu, (14/3) dibubarkan karena salah seorang anak yang merupakan peserta kegiatan terinveksi virus corona.
Postingan tersebut kini menyebar dengan cepat, tak hanya di media sosial, juga di grup Whatssap sontak menghebohkan masyarakat Ambon.
“Itu tidak benar, sampai sekarang belum ada laporan terkait penyebaran virus corona ataupun pasien yang tertular di Maluku,” kata Meykal, Senin (16/3).
Menurut Meykal, kegiatan tersebut memang sengaja dibubarkan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan menyebarnya virus corona. Meski demikian, dia mengakui ada salah satu peserta yang jatuh sakit, tapi itu tidak terkait dengan corona.
ADVERTISEMENT
“Saya kemarin sempat hadir dalam kegiatan itu, kalau ada anak yang sakit itu bukan karena terinveksi virus corona, pembubaran kegiatan itu untuk langkah pencegahan, tidak ada kumpul-kumpul massa,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau, masyarakat agar tidak mudah percaya dengan infomasi hoaks yang beredar sebelum memastikan kebenarannya melalui informasi resmi dari pemerintah daerah.
Saat ini, pemerintah tengah melakukan upaya pencegahan masuknya virus corona di daerah itu. upaya tersebut melibatkan sejumlah instansi terkait, termasuk memberikan informasi tentang gejala atau tanda-tanda inveksi virus mematikan itu kepada masyarakat.
"Kami sedang koordinasi antar instansi, jangan sampai virus corona masuk ke Maluku," katanya.