7 Tips Menulis bagi Pelajar

Alexander Johan  Wahyudi
Alexander Johan Wahyudi, kelahiran Cirebon 1989. Pengajar bahasa, sastra, dan jurnalistik SMA Trinitas Bandung. Alumni Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis aktif di media massa online. Menulis untuk proses kreatif dan menebar informasi.
Konten dari Pengguna
4 September 2021 20:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alexander Johan Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto seseorang menulis di atas kertas putih. Sumber: unsplash.com/NeONBRAND
zoom-in-whitePerbesar
Foto seseorang menulis di atas kertas putih. Sumber: unsplash.com/NeONBRAND
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menulis bukanlah soal usia. Menulis juga bukanlah soal panjang dan dan pendek. Menulis adalah keterampilan dan kualitas. Bagi para pelajar di Indonesia, menulis sudah menjadi suatu praktik dan ritual yang kerap dilakukan saat dalam pembelajaran. Walau praktik menulis kerap dilakukan nyatanya masih banyak pelajar yang belum maksimal dalam keterampilan menulis. Lalu bagaimana cara agar kita dapat menulis dengan baik? Berikut tips yang dapat kalian lakukan.
ADVERTISEMENT
1. Tentukan Tema
Tema merupakan jiwa suatu tulisan. Agar menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan, pilihlah tema yang Anda sukai dan kuasai. Hal ini akan mempermudah Anda dalam menulis karena Anda sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan tema tersebut. Pengetahuan dan pengalaman yang berserakan di benak Anda itu akan lebih mudah Anda curahkan dalam suatu tulisan. Namun, apabila tema menulis ditentukan oleh guru Anda, maka diperlukan pemaksaan diri untuk mau terbuka dengan tema tersebut. Tanamkan dalam hati Anda bahawa pemaksaan diri tersebut merupakan hal positif untuk memperkaya wawasan Anda.
2. Berburu Informasi
Penulis merupakan sosok kreatif. Untuk menghidupi tema yang sudah kita pilih, maka Anda perlu berburu informasi. Informasi ini bisa kita temukan dari banyak sumber, misalnya buku, koran, jurnal, makalah, internet, video dokumenter, dll. Carilah informasi yang sesuai dari beberapa sumber dan kombinasikanlah.
ADVERTISEMENT
3. Kemaslah Outline
Jabarkan hasil buruan informasi Anda dalam sebuah outline. Outline adalah kerangka dalam suatu tulisan yang berisi poin-poin utama informasi. Membuat kerangka sebelum menulis, maka Anda akan selamat. Outline mencerminkan kerangka berpikir Anda. Sebagai penulis, Anda perlu memunculkan kerangka berpikir yang sistematis. Hal ini perlu Anda cerminkan pada poin-poin outline yang Anda buat, mulai dari awal hingga akhir. Dengan outline yang sudah dibuat, Anda bisa mengembangkannya dengan lebih mudah karena sudah terdapat gambaran dan alur yang jelas.
4. Siapkan Prolog yang Menggoda
Kebanyakan penulis membuka tulisannya secara pasif. Tentu hal ini tidak akan memancing gairah bagi pembaca. Banyak cara untuk membuat pembuka tulisan yang menarik. Misalnya dengan anekdot, deskripsi, kutipan lagu, kutipan dari kata-kata tokoh terkenal, pertanyaan, dan parodi yang sesuai dengan tema. Kemaslah dengan kalimat yang aktif agar bisa menghidupkan prolog Anda.
ADVERTISEMENT
5. Gebrakan Isi di tiap Paragraf
Saat membuat paragraf demi paragraf untuk menyusun teks utuh biasanya penulis terlalu fokus dengan isi. Untuk bisa membuat paragraf yang baik, Anda perlu menggebrak paragraf tersebut dengan informasi yang dibalut dengan pola dan pengembangan paragraf yang baik. Dengan hal itu, pesan dalam paragraf akan mudah tersampaikan pada pembaca. Misalnya, paragraf terebut ingin membahas tentang "Perkembangan Sastra", maka yang perlu disiapkan adalah informasinya dan pengolahan paragrafnya. Pengolahan paragraf bisa saja dengan pola paragraf deduktif dan dikembangkan dengan cara analogi. Pengolahan paragraf kembali pada kreativitas penulis. Dalam hal ini yang menjadi masalah adalah ketidaktahuan penulis tentang jenis-jenis pengembangan paragraf. Jadi, pengetahuan tentang pola dan pengembangan paragraf juga sangat penting dalam menulis
ADVERTISEMENT
6. Siapkan Penutup
Jangan pernah sepelekan penutup karena penutup masih dalam bagian struktur tulisan.Banyak cara untuk membuat penutup yang menarik. Pertama membuat penutup dengan menyimpulkan keseluruhan isi. Kedua membuat penutup dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan ini bersifat tidak membutuhkan jawaban melainkan pertanyaan yang bisa dijadikan bahan refleksi bagi pembaca. Ketiga penutup bisa mencantumkan kutipan lagu atau puisi yang sesuai dengan tema.
7. Teliti Ulang Tulisan
Meneliti ulang tulisan merupakan suatu hal yang sangat vital. Kesalahan-kesalahan dalam penulisan tentu akan membuat pembaca tidak nyaman. Maka, sebelum kita menyerahkan tulisan, kita perlu memeriksa beberapa hal. Dalam tahap ini yang perlu periksa adalah, struktur tulisan, kesalahan penulisan, dan tanda baca.
-------------------------------------------------------------------------
Alexander Johan Wahyudi, pengajar bahasa dan sastra Indonesia serta jurnalistik SMA Trinitas Bandung. Alumni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ADVERTISEMENT