Menavigasi Ketidakpastian: Dilema Ketakutan dan Harapan Pelaku UMKM

Akhmad Sugandi
Saya ASN Badan Pusat Statistik, penggiat lembaga kemanusiaan di Kilau Indonesia dan Mahasiswa Magister Administrasi Publik di Universitas Swadaya Gunung Jati.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2024 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhmad Sugandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi brand lokal dan UMKM. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi brand lokal dan UMKM. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otak manusia, bagaikan komputer biologis yang kompleks, berperan dalam mengendalikan seluruh tubuh dan pikiran. Bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), memahami cara kerja otak dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan dan mengembangkan bisnisnya. Di balik semangat dan tekad mereka, para pelaku UMKM juga memiliki ketakutan dan harapan yang saling berbenturan, bagaikan pertarungan antara dua bagian otak: amigdala dan hippocampus.
ADVERTISEMENT

Analogi Amigdala dan Hippocampus:

• Amigdala: Berperan sebagai penjaga keamanan otak, mendeteksi bahaya, dan memicu rasa takut. Bagi pengusaha UMKM, amigdala dapat menimbulkan kekhawatiran akan kegagalan, fluktuasi pasar, dan ketidakpastian ekonomi. Kekhawatiran ini dapat menghambat langkah mereka dalam mengembangkan bisnis.
• Hippocampus: Berperan sebagai pustakawan, menyimpan memori dan pengalaman. Hippocampus mendorong optimisme dan harapan dengan mengingatkan pengusaha UMKM akan potensi kesuksesan, peluang pasar yang menjanjikan, dan kisah inspiratif dari pengusaha lain.
Bayangkan seorang pengusaha UMKM yang ingin membuka cabang baru. Amigdala akan memproses informasi seperti risiko pasar, potensi keuntungan, dan kemungkinan kegagalan, memicu rasa takut dan keraguan. Di sisi lain, hippocampus akan membantu pengusaha menganalisis data pasar, mempelajari pengalaman pengusaha lain, dan membuat proyeksi keuangan yang realistis, mendorongnya untuk berpikir logis dan mengambil keputusan berdasarkan fakta.
ADVERTISEMENT
Joseph LeDoux: Ahli saraf dari New York University, menyatakan bahwa amigdala dan hippocampus bekerja sama dalam memproses informasi dan membuat keputusan. Amigdala berperan dalam "sistem alarm" otak, sedangkan hippocampus membantu dalam "sistem navigasi".
Dr. Gary Marcus: Psikolog dan penulis buku "The Future of the Mind", mengatakan bahwa "ketakutan dan harapan merupakan dua sisi mata uang yang sama". Ketakutan dapat melumpuhkan, namun juga menjadi sumber kewaspadaan dan kehati-hatian. Harapan dapat memotivasi dan mendorong untuk mencapai tujuan.

Menemukan Keseimbangan

Keseimbangan antara amigdala dan hippocampus sangat penting bagi pengusaha UMKM. Amigdala membantu mereka waspada dan menghindari bahaya, sedangkan hippocampus membantu mereka mengambil keputusan yang terencana dan matang.
Tips untuk Menemukan Keseimbangan:
ADVERTISEMENT
• Lakukan riset pasar menyeluruh: Kumpulkan data dan informasi sebanyak mungkin untuk membantu hippocampus membuat penilaian akurat.
• Buatlah rencana bisnis matang: Pertimbangkan semua aspek bisnis, mulai dari strategi pemasaran hingga keuangan.
• Berkonsultasi dengan mentor atau pakar bisnis: Dapatkan masukan dari orang berpengalaman untuk melihat berbagai sudut pandang.
• Dengarkan intuisi Anda: Amigdala dapat memberikan sinyal penting tentang potensi bahaya atau peluang.
• Jangan takut mengambil risiko: Keberhasilan sering kali membutuhkan pengambilan risiko yang terukur.

Kesimpulan

Memahami cara kerja amigdala dan hippocampus dapat membantu pengusaha UMKM menavigasi ketidakpastian dan mencapai kesuksesan. Dengan strategi yang tepat, pengusaha UMKM dapat menyeimbangkan ketakutan dan harapan, dan mengambil keputusan yang terencana dan matang untuk mengembangkan bisnisnya.
ADVERTISEMENT