Memaknai Bulan Ramadhan Sebagai Bulan Pendidikan
Konten dari Pengguna
7 April 2023 19:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Akhlis Nastainul Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan latihan untuk mengubah diri pada aspek sikap sehingga dapat bersikap lebih baik. Selain itu, larangan-larangan yang ada di bulan ramadhan menjadi faktor terjadinya perubahan pada diri seseorang. Namun yang perlu diingat adalah bulan ramadhan merupakan proses untuk berlatih melakukan perubahan.
Lingkup pendidikan yang dimaksud adalah sedemikian luas, menyangkut tarbiyah jasadiyah, tarbiyah fikriyah, dan tarbiyah qalbiyah. Proses pendidikan itu berjalan selama sebulan penuh. Bagi mereka yang lulus, maka disebut sebagai seorang yang Muttaqin dan kembali menjadi fitrah.
ADVERTISEMENT
Tarbiyah Jasadiyah
Sebagai tarbiyah jasadiyah, maka seseorang yang sedang berpuasa tidak diperbolehkan makan, minum, dan melakukan hubungan seksual di siang hari serta hal lain yang membatalkan puasanya.
Orang yang sedang menjalankan ibadah puasa dilatih untuk mencegah melakukan sesuatu yang sebenarnya disukai dan dibolehkan pada bulan lainnya. Nafsu atau keinginan yang bersifat jasadiyah selalu menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya. Mengonsumsi makanan dalam jumlah tidak terbatas merupakan sumber penyakit dan atau bahkan malapetaka, namun tidak semua orang menyadarinya.
Tarbiyah Fikriyah
Tarbiyah fikriyah, seseorang yang sedang berpuasa dilatih untuk tidak memikirkan makanan, minuman, dan seks, tetapi diarahkan untuk berpikir pada hal-hal yang lebih besar dan mulia. Orang berpuasa dianjurkan banyak membaca Al-Qur'an, berzikir, atau ingat Allah.
ADVERTISEMENT
Kitab suci memberikan keterangan tentang tuhan, penciptaan, alam, manusia, dan jalan menuju keselamatan. Maka artinya, dengan berpuasa seseorang diajak berpikir tentang sesuatu yang seharusnya diketahuinya.
Tarbiyah Qalbiyah
Tarbiyah qalbiyah adalah bahwa seseorang yang sedang berpuasa dilatih untuk membersihkan hatinya dari hal-hal yang menjadi penyakit hati, seperti terlalu mencintai harta, suka marah, bakhil, dengki, hasut, tamak, permusuhan, dan lain-lan.
Sebaliknya, pada bulan Ramadhan seseorang yang berpuasa dilatih untuk banyak bersyukur, mencintai antar sesama, tolong-menolong, banyak bersedekah, peduli terhadap orang miskin, anak yatim, dan seterusnya.
Pendidikan melalui berpuasa seperti dikemukakan itu dilakukan sebulan penuh. Apabila puasa itu dilakukan dengan ikhlas, disadari bahwa ibadah itu tidak ada yang mengawasi kecuali Allah sendiri, maka pelatihan atau tarbiyah dalam waktu satu bulan tersebut akan mewarnai kehidupan yang bersangkutan pada bulan-bulan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, maka puasa tidak saja diartikan sebagai kegiatan untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, tetapi benar-benar akan menjadi bulan pendidikan bagi yang menjalankannya.
Maka dari itu bulan ramadhan merupakan momentum bagi umat islam untuk meningkatkan kualitas ilmu, kualitas pengetahuan dan kualitas ibadah. Bagi yang berhasil akan mendapatkan gelar takwa la'allakum tattaquun.