Bullying: Fenomena yang Masih Ada dalam Lingkungan Pendidikan

Akhlis Nastainul Firdaus
Aktivis Mahasiswa Peneliti Surabaya Academia Forum (SAF) Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
3 Oktober 2023 10:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akhlis Nastainul Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bullying atau perundungan menjadi fenomena yang saat ini terus terjadi di lingkungan pendidikan, bisa kita lihat kejadian yang ada di media-media sosial yang ada, yakni banyaknya kasus terjadinya bullying yang dilakukan oleh para pelajar. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena sekolah harusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Dalam dalam hal ini fenomena bullying yang kita lihat bisa menggambarkan aksi menindas, memeras, menghina, memukul, mengucilkan sesama dalam lingkungan sekolah atau lainnya.
Beragam motif yang mendorong aksi bullying dan perundungan, misalnya hukuman atas pengadu kepada pihak pemegang otoritas sekolah atas sebuah pelanggaran atau kecemburuan dan persaingan. Kadang motifnya adalah ekspresi vandalisme.
Sebagian korbannya mengalami cedera, juga cacat, trauma bahkan tewas terutama bila perundungan dilakukan secara kolektif alias korban dikeroyok.
Bullying dalam lingkungan pendidikan adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh satu atau lebih individu terhadap orang lain dalam konteks sekolah atau institusi pendidikan lainnya. Ini adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang yang merugikan bagi korban dan juga menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman dan tidak kondusif.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu ada beberapa hal yang perlu dipahami dan diketahui untuk meminimalisir terjadinya bullying di dunia pendidikan yakni:

Jenis Bullying

Ada berbagai jenis bullying yang bisa terjadi di lingkungan pendidikan, termasuk fisik (misalnya, pemukulan atau dorongan), verbal (misalnya, ejekan atau ancaman), sosial (misalnya, isolasi atau pencemaran nama baik), dan cyberbullying (perilaku pelecehan melalui internet atau media sosial).

Korban Bullying

Siapa pun bisa menjadi korban bullying, dan itu tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, atau latar belakang. Korban bullying sering merasa tak berdaya dan stres.

Pelaku Bullying

Pelaku bullying biasanya memiliki motivasi untuk mendominasi, mengintimidasi, atau merendahkan korban mereka. Ini bisa karena kekuasaan, ketidakpercayaan diri, atau masalah pribadi lainnya.

Dampak Bullying

Bullying dapat memiliki dampak serius pada korban, termasuk masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, masalah akademik, isolasi sosial, bahkan dalam beberapa kasus, pemikiran untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT

Pencegahan dan Intervensi

Anak menghentikan bully. Foto: Shutter Stock
Penting untuk mencegah bullying dan mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi masalahnya. Ini termasuk pengembangan program anti-bullying di sekolah, mendidik siswa dan staf tentang masalah ini, serta melibatkan orang tua dalam prosesnya. Pendidikan tentang empati, penghargaan terhadap perbedaan, dan resolusi konflik juga dapat membantu mengurangi bullying.
Guru dan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah dan mengatasi bullying. Mereka harus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghormati satu sama lain, mendengarkan mereka ketika mereka melaporkan masalah, dan bertindak dengan cepat untuk mengatasi situasi yang mungkin terjadi di sekolah.
Sekolah juga harus memiliki kebijakan yang jelas dan konsisten terkait dengan bullying, termasuk prosedur pelaporan dan tindakan disiplin yang sesuai untuk pelaku bullying.
ADVERTISEMENT
Penting untuk memberdayakan korban bullying agar mereka merasa didengar dan dilindungi. Ini dapat mencakup memberikan dukungan konseling dan mengambil tindakan hukum jika diperlukan.
Bullying adalah masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental anak-anak dan remaja di lingkungan pendidikan. Penting untuk bekerja sama sebagai masyarakat untuk mencegah dan mengatasi masalah ini agar semua siswa dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan mendukung.