Pemanfaatan Sosial Media dalam Berdakwah di Masa Pandemi

Aji Reza Mahendra
Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2020 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aji Reza Mahendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemanfaatan Sosial Media dalam Berdakwah di Masa Pandemi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir dua bulan ini, pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan hampir seluruh negara di dunia. Akibat "pagebluk" tersebut segala kegiatan warga di luar rumah pun sangat dibatasi. Misalnya saja ibadah di masjid dan gereja, bersekolah dan bekerja harus dilakukan dari rumah. Pemerintah mengenalkan istilah Working from Home atau disingkat WFH. Bagi para dai, aktifitas dakwah pun dipindah ke media sosial. Bagaimana pemanfaatan sosial media dalam berdakwah di masa pandemi?
ADVERTISEMENT
Kebijakan WFH diambil pemerintah demi memutus penyebaran virus Covid-19. Dengan kondisi seperti saat ini, teknologi informasi sangat berperan dalam mensukseskan aktifitas WFH termasuk kegiatan berdakwah. "Sampaikanlah dariku walau satu ayat" (HR Bukhari). Hadist Nabi tersebut memberikan tuntunan bagi setiap muslim untuk berdakwah kepada orang lain meski ia hanya menguasai satu ayat.
Di bulan Ramadhan yang penuh kesucian ini, umat Islam diharapkan selalu memperbaiki kualitas ibadah sekaligus pemahaman ilmu agama. Nabi SAW pun bersabda jika menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim. Ilmu di sini lebih ditekankan pada ilmu agama, Islam. Dalam situasi wabah seperti sekarang ini tentu dibutuhkan cara tertentu dalam menyampaikan ilmu agama kepada orang lain tanpa harus bertemu muka.
ADVERTISEMENT
Dakwah merupakan sebuah aktifitas keagamaan dengan tujuan mengajak manusia agar selalu mengikuti petunjuk Allah SWT. Allah pun berfirman dalam surat At-Taubah ayat 122 : “Dan tak sepatutnya orang-orang mukmin itu seluruhnya pergi (ke medan perang). Mengapa tidak ada sebagian dari setiap di antara mereka yang pergi memperdalam ilmu agama dan memberi peringatan kepada kaumnya bilamana mereka telah kembali, sehingga mereka bisa menjaga dirinya”.
Ketika berdakwah para dai sudah semestinya bisa menyesuaikan cara yang digunakan agar pas dengan orang yang akan didakwahi. Dengan begitu ilmu pun tersampaikan dengan baik. Media sosial adalah pilihan paling tepat berdakwah di kala pandemi virus corona sedang melanda di luar sana. Berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp sangat berguna saat ini sebagai media dalam menyampaikan dakwah Islam kepada khalayak ramai.
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki kesempatan menyampaikan dakwah Islam di media sosial tersebut. Namun tentu saja, rambu-rambu harus dipegang teguh. Seperti dua sisi mata pisau, media sosial bisa memberikan manfaat dan pada saat yang sama di sisi lain pun bisa membahayakan. Jangan sampai kebablasan dalam menyampaikan dakwah, para penyampai malah tersandung masalah hukum karena menyebarkan informasi bermuatan SARA, atau menebar kalimat-kalimat hasutan yang menimbulkan kebencian dan permusuhan. Dalam hal ini pihak pemerintah pun telah mengatur tata cara dan aturan dalam bermedia sosial dengan keluarnya UU ITE yaitu UU Nomor 11 Tahun 2008.
Fungsi media sosial memang harus diperkuat sebagai sarana utama dalam berdakwah di saat pandemi. Media sosial adalah sarana bebas dan gratis yang dapat digunakan tiap orang dalam mengekspresikan segala hal. Media sosial merupakan media paling jujur dimana berbagai pemikiran bisa dikemukakan tanpa halangan. Bentuk dakwah di media sosial sendiri bisa berupa siaran langsung (live streaming), video siaran tunda (recorded), artikel, atau dalam bentuk tanya jawab langsung. Pendakwah bisa memilih salah satunya atau kombinasi dari pilihan-pilihan tersebut.
ADVERTISEMENT
Satu hal penting lain dalam pemanfaatan sosial media dalam berdakwah di masa pandemi adalah pendakwah harus menguasai ilmu yang disampaikannya. Pemahaman maksud dan isi Al Quran dan hadist Nabi mutlak harus dimiliki setiap dai. Berdakwah adalah salah satu bentuk ibadah, karena itu ilmu yang disampaikan pun harus sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya.