Self-Liberation: Konsep Kebebasan Yang Jarang Dibicarakan, Penasaran?

Aisyah Eldwina Nurriezqa
Mahasiswa Psikologi Universitas Syiah Kuala
Konten dari Pengguna
3 Maret 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisyah Eldwina Nurriezqa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Laki-laki harus kuat, tidak boleh nangis, tidak boleh capek. Wanita ga perlu sekolah tinggi-tinggi. Umur segini harusnya sudah menikah, serta berbagai kalimat yang berusaha untuk “melabel” kita dengan standar tertentu.
Ilustrasi seseorang yang berhasil mencapai self-liberation ( Sumber: Pexels.com )
Kita terlalu sering dipaksa hidup dalam ekspektasi sekitar, berbagai standar masyarakat yang selalu dilekatkan kepada kita, menjadi tantangan yang tidak ada akhirnya. Merepotkan diri sendiri bukan? Nah, bagi kalian yang mungkin merasa relate dengan keadaan seperti ini, simak artikelnya sampai habis, Ya.

Definisi Self-Liberation

Menurut KBBI kata “liberasi” berarti pelepasan (dari hal yang mengikat). Sehingga, dapat diartikan bahwa self-liberation atau liberasi diri berarti pembebasan diri dari hal negatif yang dapat
membatasi diri untuk mencapai kesejahteraan emosional dan mental.
Konsep self-liberation dapat membantu individu dalam menumbuhkan rasa ketahanan diri, kekuatan batin, dan kasih sayang pada diri sendiri karena individu berani untuk menantang ketakutan maupun rasa tidak aman yang ada dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Self-liberation memainkan peran penting dalam proses aktualisasi diri, seperti yang dijelaskan oleh psikolog humanistik Abraham Maslow. Menurut hierarki kebutuhan Maslow, aktualisasi diri mewakili tingkat perkembangan psikologis tertinggi, yang ditandai dengan terwujudnya potensi individu secara maksimal, sehingga dapat mencapai pertumbuhan dan pemenuhan pribadi.

Pentingnya Menerapkan Konsep Self-liberation

Ilustrasi wanita yang memiliki kepercayaan diri ( Sumber: Pexels.com )
1. Membantu Mengenal Potensi Diri
Dewasa ini, sering sekali kita menjumpai orang di sekitar kita yang belum mampu untuk mengembangkan potensi yang ia miliki sehingga menghambat perjalanan menuju tuju
an akhirnya. Jika potensi yang ada tidak kita gali lebih dalam, itu akan menjadikannya rapuh dan lama-kelamaan akan hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita membutuhkan keberanian dan kekuatan dari dalam diri untuk keluar dari zona nyaman dan berbagai ekspektasi eksternal yang berusaha untuk mengukung kita dari kesejahteraan dan kebebasan.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Ketika kita mampu untuk melepaskan diri dari belenggu negatif, kita dapat mencapai kesejahteraan mental secara maksimal. Membangun konsep yang lebih positif, menerima keadaan diri dan dapat menciptakan boundaries dengan tepat, akan meningkatkan kebahagian.
3. Terbebas dari Penindasan Eksternal
Ketika kita mampu untuk menerapkan konsep self-liberation, berarti kita tidak akan lagi mengikuti standar yang bertebaran di sekitar karena kita mampu menciptakan standar untuk diri kita sendiri. Hal itu akan menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi individu dalam pilihannya sendiri, sehingga tidak lagi bergantung pada orang sekitar.

Tips dalam Menerapkan Konsep Self-Liberation

Ilustrasi wanita dengan mindset yang positif ( Sumber: Pexels.com )
Untuk mengaplikasikan konsep ini ke sehari-hari, ada beberapa tips ampuh yang bisa kita terapkan, diantaranya :
1. Menciptakan Tujuan Pribadi
Kenapa ini perlu? karena pada dasarnya manusia bergerak didorong oleh motivasi. Motivasi ini yang perlu kita ciptakan sendiri. Jangan hanya menunggu dorongan atau motivasi dari eksternal diri kita.
ADVERTISEMENT
2. Mengembangkan Mindset yang Positif
Bagaimana mindset yang positif itu? Ciptakanlah mindset berkembang (growth mindset) bukan mindset tetap (fixed mindset). Mindset berkembang akan membantu kita untuk terus maju dan berusaha karena konsep dari mindset ini adalah manusia dapat terus berkembang jika ia memiliki keinginan untuk berkembang.
3. Beranikan Diri untuk Menghadapi Rasa Takut dan Keluar dari Zona Nyaman
Dalam menerapkan self-liberation, akan banyak ketidakpastian yang menunggu, wajar jika sebagai manusia kita takut pada ketidakpastian. Namun, jika kita tidak berusaha untuk menghadapi perasaan takut itu, kita tidak akan berani untuk mengambil keputusan dan menghadapi resiko.
4. Berusaha untuk Mengenali Diri Sendiri
Ketika kita mengenali diri secara lebih dalam, seperti mengetahui hal yang kita suka dan tidak suka, minat dan bakat, tujuan kedepan mau seperti apa, hal-hal demikian akan meningkatkan rasa kepercayaan terhadap diri kita, sehingga mudah bagi kita untuk menerapkan konsep self-liberation dalam aktifitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
5. Mencari Dukungan
Dengan adanya dukungan dari orang sekitar, kita akan lebih bersemangat dan terdorong dalam menerapkan self-liberation. Carilah lingkungan yang memang baik untuk kita tumbuh berkembang, hindari lingkungan yang toxic serta membawa pengaruh buruk pada kita.
Manusia adalah makhluk sosial, tidak mungkin rasanya jika kita tidak mendapatkan komentar dari orang sekitar. Standar masyarakat pasti akan terus mengikuti dimanapun kita berpijak. Oleh karena itu, munculnya konsep kebebasan diri (self-liberation) ini untuk membantu kita dalam memilah dan memilih mana komentar yang perlu dan tidak perlu untuk diikuti dengan berdasar pada norma yang berlaku. Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman untuk lebih peduli dengan kebebasan bagi diri sendiri. Dengan demikian, potensi yang terpendam, dapat terus dikembangkan.
ADVERTISEMENT

Referensi

https://thejoywithin.org/spirituality/how-to-become-free-the-path-of-self-liberation
Buku A Healing Corner: Me, Myself, and Youth oleh ARMY Help Center Indonesia (AHCI)