Julian Assange: Aku Tak Akan Memaafkan atau Melupakan!

Ahmad Rifai
"Apapun yang membuatmu terbakar itu diperlukan!"
Konten dari Pengguna
9 Juli 2017 23:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rifai tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Julian Assange: Aku Tak Akan Memaafkan atau Melupakan!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendiri Wikileaks ini telah menghabiskan waktu hampir lima tahun di Kedutaan Besar Ekuador. Julian Assange mengatakan bahwa dirinya tak akan ‘memaafkan atau melupakan’ setelah pihak berwenang Swedia menjatuhkan tuntutan pemerkosaan terhadapnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Twitter, Assange berkata, “Ditahan selama tujuh tahun tanpa tuduhan sementara anakku terus tumbuh, dan namaku terus difitnah.”
“Aku tak akan memaafkan ataupun melupakan!”
Direktur Jaksa Penuntut Umum, Marianne Ny, sebelumnya telah mengumumkan bahwa surat perintah penahanan Assange dicabut karena tak mungkin dilaksanakan.
Tuduhan pemerkosaan ini datang mengikuti Wikileaks dalam sebuah konfrensi di Stockholm pada tahun 2010.
Assange selalu membantah tuduhan yang ditujukan padanya, dengan mengatakan bahwa seks itu konsensual, mempertegas bahwa ini merupakan kasus ber motif politis, sebab kejadiannya datang seiring banjir besar-besaran laporan militer rahasia AS yang dilakukan oleh Wikileaks.
Belakangan pada tahun tersebut, lelaki berusia 45 tahun ini ditangkap di London setelah Swedia mengeluarkan surat perintah penahanan internasional.
ADVERTISEMENT
Kemudian selama bulan-bulan berikutnya, Assange menghabiskan waktunya di bawah tahanan rumah di sebuah pedesaan kecil di Inggris.
Lalu, pada bulan Juni 2012, setelah menyelesaikan jalur hukum untuk mencegah ekstradisinya, Assange mencari suaka politik di Kedutaan Ekuador, yang ia tinggali hinggi saat ini.
Sepertinya, si rambut uban tak mungkin segera meninggalkan tempat tinggalnya di kedutaan. Jika mencoba, Scotland Yard mengatakan hal tersebut akan menjadi landasan bagi pihaknya untuk melaksanakan sebuah surat perintah yang dikeluarkan oleh Pengadilan Westminster Magistrates guna menangkap Assange menyusul kegagalannya menyerahkan diri kepada pengadilan pada Juni 2012.
Awal tahun ini, Polisi mengakhiri praktik penempatan petugas di luar kedutaan yang dilakukan setiap saat.
Praktik macam ini diperkirakan telah menghabiskan biaya dari pembayar pajak sebesar 12 juta pundsterling.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Ekuador sendiri telah miminta kepada Inggris untuk memberi bantuan pada Assange agar mengizinkan suaka di negara Amerika Latin tersebut.
Perdana Menteri Theresa May mengatakan, “Keputusan yang diambil mengenai tindakan Inggris sehubungan dengan dia akan menjadi persoalan operasional bagi polisi.”
Namun, Presiden Donald Trump mengatakan pada bulan lalu bahwa dirinya akan mendukung keputusan Departemen Kehakiman untuk menuntut Assange, sehubungan dengan rilis Wikileaks yang banyak memuat tentang dokoumen-dokumen rahasia Pemerintah AS.[]
***
19 Mei 2017
ADVERTISEMENT