Seperti Pada Lirik Lagu 'Cinta Sejati'

Ahmad Haetami
Mahasiswa Sastra Indonesia - Universitas Pamulang Tulisannya Rohani, Kelakuannya Rohalus
Konten dari Pengguna
16 Desember 2023 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Haetami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Hasil Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Hasil Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aku percaya bahwa takdir itu milik kita, semoga saja. Kalau saja ada kendaraan yang bisa mengantarkan aku ke atap langit, aku ingin berdialog kepada sang pemilik semesta, "aku meminta agar kau tetap abadi". Ainun, aku tak pernah menyesali sedikit pun mencintaimu.
ADVERTISEMENT
Tuhan menciptakan bola matamu begitu indah, mungkin itu salah satu alasan Ia menciptakan langit dan bumi karena pancaran dari bola matamu nan cantik memancarkan cinta.
Bukan karena cantik aku mencintaimu, Tapi karena aku mencintaimu maka kamu menjadi cantik. Namun, kecantikanmu juga menjaga rasa ini tetap ada, walau bukan seutuhnya yang menjaga adalah kecantikanmu. Aku ingin mencintaimu seperti cahaya, yang memberi keindahan dari cahayanya layaknya matahari.
Aku ingin mencintaimu seperti gelap, yang merelakan dirinya gelap agar rembulan bersinar. Aku ingin menjadi aku pada dirimu walau dirimu dan diriku berbeda. Aku ingin menjadi kita pada rasa yang satu.
Ibarat sebuah gerbong. Kita saat ini sedang berada di terowongan yang panjang dan gelap tanpa tahu kemana arahnya, tapi setiap terowongan pasti memiliki ujung dan di ujung terowongan itu pasti ada cahaya. Aku ingin membawamu kesana, ke ujung cahaya itu.
ADVERTISEMENT
Ainun, akan kah kisah kita tercatat sebagaimana pada bait judul lagu Cinta Sejati, "cinta kita melukiskan sejarah, menggelaran cerita penuh suka cita, sehingga siapa pun insan Tuhan pasti tau. Cinta kita sejati".
Aku berandai jika pesan ini sampai padamu, coba kamu baca surat ini sembari putar lagu seperti judul yang ditulis. Bukan bermaksud mengajak untuk merenung tentang maknanya, tapi ingin coba menyelami bersama sebagaimana Habibie yang dengan ikhlas berkata kepada Ainun "saat aku tak lagi di sisimu, ku tunggu kau di keabadian". Pada dua insan yang melebur jadi satu yang tercatat atas nama cinta dalam bait suci untuk memetik cinta Ilahi.
Aku ingin berterima kasih kepada sang Maha Cinta yang tak sungkan membagi cintanya, hingga akhir hayat sampai menutup mata.
ADVERTISEMENT