Hidup Dalam Bayangan Waktu

Ahmad Haetami
Mahasiswa Sastra Indonesia - Universitas Pamulang Tulisannya Rohani, Kelakuannya Rohalus
Konten dari Pengguna
14 September 2023 5:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Haetami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Waktu untuk pengingatmu dimasa depan. Pada setiap detik, menit, jam, lompat ke hari kau lewati sama seperti biasanya, tidur di waktu pagi lalu bangun siang hingga waktu sore kau habiskan dengan hal yang tidak membangun untuk dirimu. Berlanjut ke perjalanan malam; Sebelum masuk ruang kampus begitu mudahnya kau menyisihkan waktu hanya sekedar nongkrong mengangkat tangan menghimpit dua jari lalu kau hisap satu batang rokok. Waktu yang seharusnya kau pakai guna mempelajari materi, dan kau melerakan waktu pergi tanpa menyisakan pengetahuan yang di dapat. Pun ketika jam kampus telah usai, hal yang sama masih terus kau lakukan bahkan yang lebih gilanya, kau lanjutkan sampai pagi tiba.
ADVERTISEMENT
Mungkin, saat kebanyakan orang di sekelilingmu tengah sibuk dengan proses untuk menata masa depan. Sedang kau tengah sibuk dengan hal yang tak semestinya kau kejar. Apakah kehidupan manusia berputar seperti arah jarum jam? atau mungkin masa depan manusia ditentukaan oleh waktu? atau justru waktu yang mengatur segala kehidupan manusia?. Siapa yang mengendalikan waktu? siapa yang membuat manusia?. Atau mungkin manusia diciptakan hanya untuk mengikuti waktu.
Mungkin itu hanya akal-akalanmu saja sebagai orang pemalas yang bersembunyi dibalik kata waktu. Waktu tak bisa di salahkan, waktu ya tetap waktu, jam tetap jam, menit ke detik berjalan hingga menjumpai waktu. Setiap manusia memiliki proses untuk mencapai tujuan masa depan yang ia dambakan. Namun, ada yang prosesnya membutuhkan hitungan detik untuk mencapainya ada juga yang sampai pada hitungan tahun.
ADVERTISEMENT
Mari coba kita lihat pada putaran jam. Jarum yang bergerak untuk sampai pada hitungan hari, ia harus melewati proses perjalanan angka dimulai dari angka satu hingga sampai angka dua belas. Untuk mencapai kesempurnaan itu jarum jam akan melewati susunan angka yang beraturan. Ketika proses itu terpenuhi maka akan sampai pada hitungan (hari).
Proses kehidupan manusia bisa di gambarkan seperti jarum jam. Untuk mencapai tujuan, hal itu tak bisa didapatkan secara instan apalagi datang secara tiba-tiba. Ia harus melewati beberapa tahap proses perjalanan untuk mencapi impian itu sendiri. Dan setiap tahapan yang berhasil di lalui, maka akan menaikan tingkat yang lebih tinggi. Semakin tantangan itu berat, maka semakin lunak pula hambatan yang akan ia lalui.
ADVERTISEMENT
Bukankah pohon kelapa ada untuk mengajarkan manusia hidup?. Kau lihat ketika ia tumbuh menjulang ke langit, hembusan angin coba menerpanya tetapi apa yang terjadi, semakin badai menerjang semakin kuat pula akar dan pohon itu.
Bukankah sebuah proses lebih indah dari pada hasil? dengan mencintai proses manusia akan lebih indah ketika ia mengingat kenangannya kembali dan hal itulah yang membuat dirinya menjadi lebih hidup.
Lalu, kenapa masih banyak orang lebih mencintai hasil akhir?