Pengungkapan Pesan dalam Komunikasi Visual Melalui Analisis Teori Semiotika

Aghnia An'Umillah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
29 Juli 2022 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aghnia An'Umillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses komunikasi visual yaitu dengan memehatikan isi pesan visual yang ada dalam handphone. Sumber : https://unsplash.com/photos/mw6Onwg4frY
zoom-in-whitePerbesar
Proses komunikasi visual yaitu dengan memehatikan isi pesan visual yang ada dalam handphone. Sumber : https://unsplash.com/photos/mw6Onwg4frY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komunikasi visual, salah satu jenis komunikasi yang banyak digunakan masyarakat sebagai upaya untuk menyampaikan suatu pesan visual. Dibalik adanya statement tersebut, perbincangan tentang makna atau pengungkapan pesan yang ada dalam kegiatan komunikasi merupakan salah satu pembahasan menarik. Hal tersebut didukung dengan beragamnya kegiatan maupun bidang yang berhubungan dengan komunikasi dan tentunya sangat bermanfaat ketika kita memahami betul akan komunikasi dan segala aspek di dalamnya. Dalam artikel ini kita akan berbincang terkait dengan komunikasi visual terkhusus pada pengungkapan yang ada pada pesan visual di dalam komunikasi visual tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan, pastinya banyak ditemui di sekeliling kita pesan komunikasi yang tidak kita sadari. Contoh saja pada baliho, iklan, video, dan bentuk visual lainnya. Bentuk-bentuk informasi yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya merupakan contoh dari komunikasi visual. Tanpa kita sadari, setiap hari kita menerima pesan dari komunikator, namun kadangkala kita tidak memahami secara betul makna dari pesan yang telah disampaikan komunikator dalam sebuah pesan terutama pesan visual.
Jadi apa sih komunikasi visual itu?
Komunikasi visual terdiri dari dua kata, yaitu komunikasi dan visual. Komunikasi sendiri adalah sebuah kegiatan penyampaian pesan dari satu individu atau yang biasa disebut dengan komunikator kepada individu lainnya atau komunikan melalui sebuah media dan menghasilkan feedback tertentu. Sedangkan visual merupakan suatu hal yang dapat dilihat melalui indra penglihatan. Dari kedua penjelasan tersebut dapat ditarik makna dari komunikasi visual yaitu sebuah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan serta terdapat proses penyampaian pesan visual yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah timbal balik.
ADVERTISEMENT
Menurut Pundra Rengga Andhita, S.Sos., M.I.Kom. komunikasi visual memiliki dua sudut pandang yaitu teknologi informasi dan linguistik. Komunikasi visual sebagai teknologi informasi, melihat sebuah proses pengiriman ide melalui gambar, tulisan, lambang, dan sebagainya dengan adanya proses linear dari komunikator ke komunikan yang bersifat satu arah tanpa memperhitungkan adanya timbal balik. Sedangkan dalam linguistik, komunikasi visual ditempatkan sebagai proses produksi dan interpretasi makna melalui bahasa. Pada bahasa, aspek yang harus diperhatikan adalah tanda. Aspek tanda tersebut dapat dikualifikasikan tanda yang di maksud adalah dari segi unsur grafis, dasar seperti tulisan, gambar warna, garis dan lainnya. Komunikasi visual sebagai proses linguistik menekankan pada penyusunan produk visual yang memuat makna tertentu.
Dalam proses komunikasi tentunya menggunakan media untuk dijadikan sebagai sarana atau alat dalam menyampaikan pesan. Tentunya komunikasi visual menggunakan sebuah media dalam perantara pesan antara komunikator terhadap komunikan. Media komunikasi visual sendiri adalah sebuah alat, perangkat, saluran, atau sarana komunikasi yang fokus pada tulisan maupun gambar yang ditangkap oleh manusia. Komunikasi visual tidak hanya menitikberatkan pada jenis media komunikasi visual, namun penyajian pesannya juga dapat menggunakan media komunikasi tekstual maupun audio. Hal tersebut merupakan sebuah terobosan baru akibat dari konvergensi media di era digital integrasi media yang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Jenis dari media komunikasi visual sendiri diantaranya adalah media cetak, media audio visual, media luar ruangan, media display, barang kenangan, serta new media. Jenis media yang telah dipaparkan tersebut tentunya memiliki unsur visual yang memadai, hal tersebut memiliki tujuan agar memperkuat maksud dan tujuan yang dikehendaki oleh pembuat pesan. Terlepas dari penggunaan media komunikasi visual, aspek ini tentunya memiliki beberapa fungsi media komunikasi visual diantaranya adalah untuk menyampaikan pesan dari seseorang, kelompok, instansi, organisasi, maupun forum lainnya dengan umpan balik tertentu.
Fungsi dari konunikasi visual yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya tentunya tidak dicapai dengan mudah, untuk menghasilkan komunikasi visual yang efektif, komunikator tentunya harus memahami beberapa hal diantaranya yaitu memahami penyusunan pesan yang efektif dengan memperhatikan unsur kejelasan, kelengkapan, dan kesesuaian dengan pesan yang akan disampaikan. Kedua adalah dapat menganalisis kondisi fisik dan psikis dari komunikan yang menjadi target komunikator. Ketiga, memilih jenis media komunikasi visual yang relevan dengan pesan serta keadaan. Dan yang harus dipahami selanjutnya adalah mampu menuangkan pesan melalui simbol-simbol yang relevan seperti gambar, warna, lambang, simbol, tanda, garis, tulisan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dari statement diatas, komunikasi visual merupakan salah satu kegiatan komunikasi yang menyampaikan pesan kepada komunikan dengan bentuk visual dari segi tekstual maupun audio dengan memiliki sifat komunikasi dimana feedback dari komunikan terjadi secara tidak langsung. Kadangkala masyarakat ketika melihat sebuah pesan visual mereka akan menafsirkannya secara mandiri namun hal tersebut berlaku bagi beberapa individu saja. Ada pula masyarakat yang tidak memberikan feedback terhadap komunikasi visual yang ada.
Sebagian pandangan masyarakat, komunikasi visual hanyalah sebuah gambar bergerak yang beraudio maupun hanya sebatas gambar dan tidak memiliki makna di dalamnya. Hal ini lah yang biasanya menjadi sebuah hambatan pada kegiatan komunikasi visual. Contoh saja salah satu bentuk komunikasi visual yaitu baliho terdapat dua tipe manusia ketika membaca pesan visual, yaitu denganmemperhatikan baliho secara detail dari visual baliho tersebut dan melihat baliho secara sepintas saja. Namun terkadang individu yang melihat hanya dengan sepintas atau memperhatikan secara pengungkapan makna dari komunikasi visual secara mandiri dapat menimbulkan sebuah hambatan di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu komunikasi visual, terdapat pengungkapan pesan visual secara ilmiah dan lebih akurat pembacaan pesan menggunakan metodi ini, yaitu dengan menganalisis menggunakan teori semiotika.
Teori semiotika pada komunikasi visual adalah salah satu cara untuk menganalisis pesan visual yang ada. Analisis semiotika digunakan dalam upaya mengungkapkan makna dari bentuk tekstual yang ada melalui pesan visual. Pada dasarnya, teori semiotika memiliki banyak jenis, namun pada artikel ini kita akan membahas 2 teori semiotika yang lebih familiar terdengar oleh masyarakat, yaitu teori semiotika yang diusung oleh Roland Barthes dan John Fiske.
Teori semiotika Roland Barthes merupakan teori semiotika untuk mengungkapkan pesan visual yang ada pada bentuk komunikasi visual dan memiliki sifat tekstual contohnya pada baliho. Dalam teori semiotika Roland Barthes terdapat tiga signifikansi analisis yaitu denotasi, konotasi, dan mitos.
ADVERTISEMENT
Denotasi merupakan tahap dari analisis teori semiotika Roland Barthes yang mengungkapkan makna sebenarnya dari sebuah pesan visual dalam bentuk tekstual, dimana analisis ini dapat dilakukan dengan hanya melihat dari pandangan awal dari komunikan terhadap bentuk komunikasi visual. Dalam analisis pesan inilah yang biasa dilakukan oleh banyak masyarakat awam yang belum mengenal analisis semiotika secara lebih dalam.
Analisis kedua adalah konotasi, dimana analisis ini dilakukan setelah melakukan analisis denotasi dengan melihat perspektif secara lebih dalam dari analisis denotasi, dari proses teori semiotika Roland Barthes konotatif inilah komunikan mengetahui makna sebenarnya dari pesan komunikasi visual yang dibuat oleh komunikator.
Proses analisis terakhir adalah mitos, dimana mitos ini dilakukan sebagai analisis untuk mengungkapkan ideologi yang ada dalam pesan visual. Dengan pengungkapan pesan visual menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, komunikan lebih memahami pesan visual dalam bentuk tekstual secara lebih mendalam sehingga komunikasi visual yang telah dibangun oleh komunikator memiliki pengaruh yang efektif dalam penyampaian pesan terhadap komunikan dimana hal tersebut akan meningkatkan peluang terhadap feedback yang ditimbulkan oleh komunikan terhadap pesan visual yang ada.
ADVERTISEMENT
Teori semiotika yang kedua adalah teori semiotika yang diusung oleh John Fiske, analisis teori semiotika John Fiske ini lebih digunakan pada kode-kode yang muncul dalam bentuk pesan visual yang berbentuk audio visual seperti halnya kode yang muncul dalam acara televisi maupun dalam sebuah video yang dibuat oleh komunikator. Teori semiotika John Fiske ini terdapat tiga proses proses pertama adalah komunikan menganalisis realitas atau makna pada tampilan pakaian, lingkungan, perilaku, gesture, percakapan, genre, dan aspek lainnya yang terlihat dalam tayangan visual pada objek yang dianalisis makna pesannya.
Proses kedua adalah representasi, dimana komunikan menganalisis pesan dalam bentuk audio visual dari aspek yang membangun pesan yang ada seperti halnya dalam bahasa tulis yaitu kata, kalimat, foto, grafik sedangkan dalam bahasa gambar ada kamera, tata cahaya, editing musik, dan lainnya. Dari elemen yang ada kemudian ditransmisikan ke dalam kode representasional yang dapat mengaktualisasikan karakter, narasi, action, dialog, dan setting. Analisis terakhir dalam teori komunikasi John Fiske adalah ideologi, pada analisis akhir ini komunikan mencari tahu akan ideologi yang dibangun oleh komunikator dalam pesan audio visual tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya teori semiotika dalam komunikasi visual, dapat membantu komunikan dalam mengungkapkan makna sesungguhnya dari pesan yang ada pada komunikasi visual baik dari komunikasi tekstual dan audio visual dengan analisis menggunakan teori semiotika yang ada pada komunikasi visual. Adanya teori semiotika ini juga dapat membantu komunikator dalam mencapai tujuan agar makna pesan yang komunikator sampaikan kepada komunikan dapat tersampaikan secara efektif dan peluang untuk mendapatkan feedback dari komunikan terhadap makna pesan visual lebih terealisasikan.
Jadi, bagi teman-teman yang tertarik untuk mengungkapkan pesan visual secara lebih dalam dapat menggunakan teori semiotika yang ada di dalam komunikasi visual. Selain menambah wawasan, penggunaan teori semiotika dalam mengungkapkan pesan visual akan lebih akurat dan mendukung keberhasilan dari kegiatan komunikasi visual.
ADVERTISEMENT