HUT RI ke 75, Warga Desa dan Mahasiswa UMM Melaksanakan Upacara Bendera

Konten dari Pengguna
29 Agustus 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ADITYA RAMADHAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang ikut berpartisipasi dalam upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-75 di Desa Ngentrong Kecamatan Campurdarat Tulungagung. Setiap kegiatan PMM kelompok 29 periode IV di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang, yaitu Ibu Ririn Harini.,S.Kep.Ns.M.Kep. Sebelum upacara digelar, mahasiswa UMM ikut membantu perangkat desa setempat pembersihan lokasi upacara dan pemasangan umbul-umbul sebagai bentuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Persiapan Upacara HUT RI ke-75 di Telaga Ngembel Desa Ngentrong, Kec. Campurdarat, Kab. Tulungagung
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia pemerintah Desa Ngentrong menggelar upacara. Upacara tahun ini menggunakan konsep unik dengan mengenakan baju adat tradisional sekaligus memupuk rasa patriotisme. Kepala Desa Ngentrong Sumadji betindak sebagai inspektur upacara, berangkat dengan cara diarak ke lokasi upacara. Keunikan baju adat yang dikenakan menjadi pusat perhatian warga di sekitar. Bapak siswoko bertindak sebagai komandan upacara. Selain itu, perangkat desa menjadi petugas upacara sebagai bentuk menyemarakkan kemerdekaan. Pengibaran Sang Merah Putih di iringi oleh pasukan paskibraka dari pemuda desa dengan berkostum baju adat yang menarik perhatian masyarakat.Pada tahun ini, upacara di gelar di Telaga Ngembel yang merupakan sumber kehidupan masyarakat. Masyarakat terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan upacara.
ADVERTISEMENT
Pada malam harinya, dalam merayakan kemerdekaan pemerintah Desa Ngentrong menggelar ketoprak sebagai hiburan budaya. Adanya hiburan tersebut menarik perhatian masyarakat sekitar untuk menyaksikan di halaman Balai Desa. Desa ini memiliki cerita terkait peradaban manusia sehingga pemerintah Desa mengajak untuk tetap melestarikan.
Walaupun upacara digelar ditengah pandemi Covid-19, semangat dan makna kemerdekaan tetap hikmad. Dengat semangat ini diharapkan dapat mempersatukan tekad dan potensi desa menjadi lebih baik. Kegiatan upacara tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker.