Heboh Pemotretan Bareng Orang Utan, Tepatkah Menyalahkan Luna Maya?

4 Oktober 2017 17:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luna Maya dalam cover majalah (Foto: Instagram @bosfoundation)
zoom-in-whitePerbesar
Luna Maya dalam cover majalah (Foto: Instagram @bosfoundation)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktris dan model, Luna Maya, menjadi sorotan organisasi pemerhati orang utan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation. Mereka kecewa karena Luna mau menjadi model majalah untuk foto yang dinilai mengeksploitasi satwa yang terancam punah.
ADVERTISEMENT
"Tidak selayaknya orangutan diperlakukan seperti ini, dipromosikan sebagai hewan peliharaan atau mainan!" protes BOS Foundation melalui Instagram sambil menautkan akun Luna Maya.
Organisasi tersebut juga menyampaikan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam sesi pemotretan itu seharusnya punya kesadaran lebih. Apalagi Luna Maya dikenal sebagai figur publik.
"@Lunamaya adalah tokoh publik dan seharusnya membantu meningkatkan kepedulian akan isu penting nasional dan global seperti pelestarian orangutan, alih-alih memanfaatkannya seperti ini di media sosial."
Tak butuh waktu lama hingga netizen Indonesia memberikan 'perhatian besar' pada isu ini. Apalagi isu tersebut sudah masuk ke akun-akun gosip populer di media sosial. Luna dihujat, dikritik dan dinilai tak punya sikap tegas untuk menolak ketika ditawari konsep pemotretan yang melibatkan orang utan.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya semua nya salah dari balizoo, yg punya majalah, fotografer sampe mba luna maya. Kenapa mba luna salah? Karena dia ngeiya kan konsep foto seperti ini Pasti sebelum melakukan sesion foto sudah ada perjanjian kontrak yang disitu pasti dijelaskan bakal berfoto dgn konsep seperti apa. @bosfoundation dan komunitas pendukung2 satwa liar nya juga pasti udah apa yang terjadi di kebun binatang atau taman safari seperti apa. Makanya serinh diadakan kampaye sebelum kasus mbak luna maya. Kenapa kasus mba luna ini dibahas? Karena mba luna public figure. Dan pasti dampak nya akan semakin luas akan dicontoh2 lainnya juga," tulis akun @dorracristilia.
Tapi, ada juga yang menilai Luna hanya menjalani profesinya sebagai model. Sementara konsep pemotretan bareng orang utan muncul dari majalah yang meminta dia berpose.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) mencoba meminta tanggapan Luna Maya soal isu ini. Tetapi menurut perwakilan manajemennya, Luna belum bisa memberi tanggapan.
“Mbak Luna belum bisa ngomong sekarang. Mungkin besok,” kata perempuan bernama Jessica, Rabu (4/10).
Updated:
Terkait permasalahan ini, Majalah her World Indonesia memberikan hak jawab. Berikut klarifikasi lengkapnya yang dikirim ke redaksi kumparan (kumparan.com), Kamis (5/10):
Sehubungan dengan pemberitaan pemotretan Luna Maya dengan orang utan di majalah Her World Brides Indonesia edisi September 2017, kami menyesalkan ada sejumlah informasi yang tidak akurat, sbb:
Diberitakan bahwa foto Luna Maya bersama Orang Utan di sampul majalah Brides Indonesia. Ditayangkan juga foto berdesain cover yang diunggah oleh BOS Foundation, serta kutipan-kutipan kritik yang ditujukan kepada Luna Maya, Bali Zoo, Tim Redaksi dan Fotografer yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Kami ingin meluruskan fakta bahwa foto itu tidak pernah menjadi cover majalah Her World Brides Indonesia, yang telah diterbitkan pada 23 September lalu.
Pemotretan ini dilakukan atas kerjasama dengan Bali Zoo di lingkungan Bali Zoo pada 25 April lalu, dengan seijin dan pengawasan petugas kebun binatang yang merupakan ahli satwa.
Kesalahan-kesalahan informasi di atas menjadi fatal karena dalam menurunkan artikel tersebut, media tersebut tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada kami dan memuat penjelasan dari pihak kami, sebagaimana diamanatkan UU Pers. Dan oleh karena itu, artikel tersebut telah melanggar prinsip keberimbangan berita (cover both sides) sebagaimana dipersyaratkan oleh Kode Etik Jurnalistik Indonesia.
Oleh sebab itu, kami meminta agar Hak Jawab ini dapat diterbitkan secara utuh, tanpa dikurangi atau ditambahi, dalam artikel baru dan juga di-insert dalam artikel sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kami memohon maaf jika ada pihak-pihak yang tidak berkenan. Untuk kritikan yang ditujukan pada kami, kami menerimanya sebagai masukan dan evaluasi tim redaksi ke depannya.