RBT Online, Ojek Daring Berbasis WhatsApp di Pidie, Aceh

Konten Media Partner
20 Agustus 2019 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi RBT Online yang baru hadir di Kabupaten Pidie belum berseragam resmi saat hendak mengantarkan seorang penumpang di kawasan Kota Sigli, Aceh. Foto: Muzakkir untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi RBT Online yang baru hadir di Kabupaten Pidie belum berseragam resmi saat hendak mengantarkan seorang penumpang di kawasan Kota Sigli, Aceh. Foto: Muzakkir untuk acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muzakkir awalnya sempat bimbang karena sering mendapat keluhan dari teman-teman asal Jakarta atau Banda Aceh, yang berkunjung ke Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Guru di Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Pidie, ini mendengar keluhan teman yang terbiasa memesan ojek daring, tetapi tidak ada satu pun transportasi daring yang beroperasi di Pidie.
ADVERTISEMENT
Kebimbangan itulah yang mengantarkan pria 36 tahun itu bersama Muhaimin Asbuch (27) mendirikan RBT Online. Uniknya, ojek daring itu tanpa layanan aplikasi khusus. Melainkan hanya berbasis aplikasi WhatsApp untuk proses pemesanan dan Google Maps sebagai penunjuk arah sekaligus penghitung jarak.
Layanan RBT Online secara resmi mulai beroperasi pada 17 Agustus 2019, khusus melayani penumpang di Kota Sigli, Pidie. Untuk namanya, Muzakkir mengadopsi RBT dari sebutan orang Aceh untuk ojek, agar mudah dikenal oleh masyarakat. Konon, istilah RBT disingkat dari “Rakyat Banting Tulang”.
“Ide munculnya RBT Online karena banyak keluhan dari kawan-kawan yang berkunjung ke Pidie baik dari pusat (Jakarta) maupun provinsi, bahwa susahnya mencari transportasi (daring) di Pidie,” kata Muzakkir kepada acehkini, Selasa (20/8).
ADVERTISEMENT
Idenya tersebut semakin kuat dengan niat ingin membuka lapangan kerja bagi yang ingin menjadi pengendara atau driver RBT Online. Saat ini, RBT Online punya 13 mitra pengendara. Dari jumlah itu, tiga di antaranya merupakan pengendara perempuan. Sehingga, jika ada perempuan yang memesan RBT, dia juga dilayani oleh pengendara perempuan.
“Pelanggan bisa memilih driver perempuan atau laki-laki. Ini tidak dimiliki oleh ojek daring lain,” tutur Muzakkir.
Selain antar-jemput penumpang, RBT Online punya dua layanan lain, yaitu RBT makanan untuk pemesanan makanan dan RBT barang untuk pengiriman barang.
Berbasis WhatsApp
Untuk pemesanan RBT Online sangat mudah karena hanya berbasis aplikasi berbagi pesan WhatsApp. Pertama pengguna mengontak nomor RBT Online di WhatsApp. Kemudian pengguna memilih lokasi penjemputan dan lokasi tujuan di Google Maps. Selanjutnya lokasi itu dikirim ke nomor driver RBT Online melalui WhatsApp.
Muzakkir (kiri) bersama seorang driver RBT Online di Kabupaten Pidie, Aceh. Foto: Dok. Pribadi
“Dengan cara menge-share lokasi jemputan dan lokasi tujuan ke admin. Admin akan memberikan nominal yang harus dibayar,” ujar Muzakkir. Tarif untuk semua layanan RBT Online sebesar Rp 10 ribu per 1-3 kilometer dan tiap sekilometer berikutnya bertambah Rp 2 ribu.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi orang yang tidak menggunakan WhatsApp, RBT Online bisa dipesan manual dengan cara mengirim pesan singkat atau telepon ke nomor admin. Menurut Muzakkir, saat ini RBT Online baru tersedia untuk Kota Sigli, Pidie.
RBT Online masih terus membuka lowongan untuk warga Pidie yang ingin menjadi driver ojek daring RBT Online. Andai perusahaan ojek daring yang sudah berkembang masuk ke Pidie, kata Muzakkir, dirinya tidak terlalu ambil pusing. “Kita akan terus berinovasi untuk mengembangkan ini,” kata dia.
Reporter: Habil Razali