Ramadhan di Korea: Menjenguk Nora Selepas Jalani Karantina (3)

Konten Media Partner
23 Mei 2020 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman bermain di kawasan Ansan, Seoul, Korea Selatan. Foto: Nora untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Taman bermain di kawasan Ansan, Seoul, Korea Selatan. Foto: Nora untuk acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di penghujung Ramadhan 1441 H, acehkini berkunjung ke kawasan Ansan, sebuah lokasi di pinggiran Seoul, Korea Selatan yang dihuni banyak warga asing, terutama orang Indonesia. Bahkan Ansan juga memiliki beberapa rumah makan Indonesia, dan sebuah masjid yang dibangun komunitas Indonesia di Korea.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, masjid itu belum dibuka karena aturan jaga jarak demi pencegahan virus corona yang diberlakukan Pemerintah Korea Selatan. Urung mampir ke masjid, saya hanya mengunjugi rumah Nora dan keluarganya.
Nora adalah narasumber acehkini yang baru saja selesai melakukan karantina mandiri sebulan lalu, setelah tiba kembali di Korea Selatan dari Indonesia. Dia tinggal bersama suami yang sedang menempuh pendidikan, dan seorang anaknya.
Baca kisah berikut:
Sebelumnya, keluarga ini tinggal di kawasan Gangneng. Mereka baru saja pindah ke Ansan untuk lebih dekat dengan komunitas Indonesia. “Biar tidak begitu kesepian,” kata Nora.
Sambil menunggu berbuka puasa, Nora bercerita bagaimana kelanjutan kisah mereka selama karantina mandiri. “Selain dapat beberapa makanan kami juga diperiksa sekali lagi sebelum proses karantina selesai, dan Pemerintah Korea memang luar biasa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Nora, hasil tes dia dan suami sertanya anaknya juga negatif, proses yang dilakukan juga cepat seperti dilakukan pertama. Nora juga terkejut ketika Pemerintah Kota Gangneng mengirimkan mereka beberapa kotak buah-buahan dan sayur, saat mereka akan selesai proses karantina.
Menu berbuka di rumah Nora. Foto: Khiththati/acehkini
Sore itu, Nora dan suaminya menyiapkan makanan Indonesia. “Ini ala kadar apa yang ada, nanti datang lagi dan akan dimasak yang lain,” sebutnya.
Menu berbuka puasa kami hari itu adalah kangkung, sambal dan kari ayam. Walaupun berbeda dengan suasana puasa di Indonesia, namun menurut Nora, beberapa toko di Ansan menyediakan makanan tanah air seperti tempe dan beberapa rempah lainnya. “Bolehlah kalau rindu kampung halaman.”
Ramadhan saat COVID-19 sedikit berbeda, namun keluarga ini menyiasatinya dengan baik. “Kita jadi punya waktu keluarga dan masih bisa ikut pengajian online, kalau salat berjamaah bisa di rumah saja sambil menunggu masjid buka,” tambah ibu satu anak ini. []
ADVERTISEMENT