Meningkatnya Kesadaran Tak Membakar Sampah di Aceh

Konten Media Partner
21 Februari 2019 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membersihkan sampah yang dibuang sembarangan oleh warga di salah satu kawasan dalam Kota Banda Aceh, Kamis (21/2). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan sampah yang dibuang sembarangan oleh warga di salah satu kawasan dalam Kota Banda Aceh, Kamis (21/2). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir sepanjang Rabu kemarin (20/2), Acehkini mencari pembakar sampah di Kota Banda Aceh. Nihil, hanya ada beberapa bekas di depan rumah, dan lahan kosong dalam jumlah kecil.
ADVERTISEMENT
“Kesadaran warga di Banda Aceh untuk tak membakar sampah telah lumayan tumbuh, tapi perilaku membuang sampah sembarangan masih ada,” kata Gemal Bakri, Koordinator Komunitas Zero Waste Aceh kepada Acehkini, Kamis (21/2).
Sosialisasi warga untuk tak membakar sampah masuk dalam kampanye pihaknya sejak lama. Terus-menerus dilakukan, bersamaan dengan menyadarkan warga untuk mengelola sampah dengan baik. Memilah sampah sesuai kategori, sampai tak membuangnya ke saluran.
Sampah pedagang di Lampineung menunggu diambil petugas, Kamis (21/2). Foto: Adi Warsidi/acehkini
Gemal menilai, tak membakar sampah sembarangan di Banda Aceh dipengaruhi oleh armada pengangkut sampah yang telah merata di seluruh kota. Tinggal tumpuk di depan rumah, lalu diambil setiap hari.
Di luar Banda Aceh, Zero Waste menemukan masih ada perilaku warga membakar sampah di halaman belakang rumah. Persoalannya adalah luasnya wilayah, kurang maksimalnya pengoperasian mobil pengangkut sampah, dan masih banyaknya lahan kosong untuk membakar sampah.
ADVERTISEMENT
“Kami terus melakukan kampanye ke daerah-daerah, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Bireuen, juga Kota Lhokseumawe,” ujarnya.
Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Aceh, Komunitas Zero Waste akan memusatkan kegiatan pada Minggu 24 Februari mendatang di sekitar jembatan Lambaro, Aceh Besar.
“Biasanya peringatan akan berlangsung dari 21 sampai 28 Februari,” kata Gemal.
Petugas kebersihan membersihkan sampah di sekitar masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (21/2). Foto: Suparta/acehkini.
Rentetan kegiatannya akan ada di Banda Aceh, Bireuen, dan Lhokseumawe di hari berbeda. Kegiatan yang dilakukan biasanya dimulai dari pembersihan sampah sambil melakukan sosialisasi kepada warga.
Salah seorang pekerja di kawasan pasar Ulee Kareng, Syukri, mengakui kesadaran warga Banda Aceh masih rendah dalam membuang sampah. Dia kerap menjumpai warga yang lewat pagi-pagi membuang sampah di depan pertokoan, bercampur dengan sampah mereka.
ADVERTISEMENT
“Jadinya makin banyak, dan berhamburan, kami disalahkan,” katanya.
“Kendati sampah itu kemudian diambil petugas kebersihan, tapi perilaku itu tak baik. Emangnya di depan toko kami tempat pembuangan sampah,” sambung Syukri.
Reporter: Adi Warsidi