Lahirkan Perawat Bertaraf Internasional, USK Aceh Gandeng KPJUC Malaysia
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Deputy Vice Chancellor and Dean School of Business & Management KPJUC Malaysia, Prof Zaher Zain, mengatakan kampusnya sudah berpengalaman selama 40 tahun, dengan fokus utama di sektor kesehatan.
"Kami tidak besar seperti USK. Tetapi sangat fokus di healthy. Ada 28 hospital di bawah kami, dengan total kurang lebih 7.000 orang nurse," katanya.
Pihaknya bersedia berbagi pengalaman demi menciptakan tenaga keperawatan yang kompeten. Ia mengatakan, salah satu kunci lulusan mereka mendominasi hospital di Malaysia, karena selama proses belajar di kampus, mereka disponsori oleh hospital.
"Kerja sama dengan hospital dan industri menjadi kelebihan kami. Pengalaman kita 40 tahun bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama medis. Kami juga tawarkan program dokter pakar. Karena kita ramai dokter pakar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Prof Zahir menyampaikan terima kasih untuk kesediaan USK melakukan kerja sama. MoU ini bisa segera diimplementasikan. Secara akses, dinilai juga mudah karena sudah ada penerbangan langsung Banda Aceh-Kuala Lumpur. Kampus tersebut hanya berjarak 15 menit dari Kuala Lumpur International Airports.
Sementara itu, Wakil Rektor I USK, Prof. Agussabti, menyambut baik MoU itu. Ia mengatakan, Fakultas Keperawatan (FKep) merupakan fakultas termuda di USK. Meskipun berusia muda, FKep sudah menunjukkan kemajuan yang pesat. Terutama gedung baru. Namun, yang paling penting bagaimana kolaborasi ini bisa ditindak lanjuti.
"Salah satu kemitraan yang kita canangkan, mensertifikasi internasional lulusan keperawatan USK. Dengan begitu, mereka bukan hanya bekerja di Aceh, tetapi bisa bekerja kemanusiaan secara global," ujar Prof Agussabti.
ADVERTISEMENT
Prof Agussabti menjelaskan, yang amat bernilai dari kerja sama ini adalah lahirnya alumni keperawatan USK yang kualitasnya bisa bersanding di tingkat dunia. Terutama memiliki kecakapan di bidang pelayanan, serta berwawasan luas. []
Live Update
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Hossein Amirabdollahian tewas akibat kecelakaan helikopter. Heli itu jatuh saat menyeberangi wilayah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5).
Updated 20 Mei 2024, 17:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini