FK Unsyiah Rangkul 2 Kampus Luar Negeri, Riset Kesehatan Anak di Aceh

Konten Media Partner
13 Januari 2020 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan perdana (kick off meeting) riset di Balai Senat Unsyiah, Banda Aceh, Senin (13/1). Foto: Dok. Unsyiah
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan perdana (kick off meeting) riset di Balai Senat Unsyiah, Banda Aceh, Senin (13/1). Foto: Dok. Unsyiah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK Unsyiah) merangkul dua kampus luar negeri yakni University of Copenhagen dan University of Colorado Boulder untuk melakukan riset terkait kesehatan anak dan remaja di Aceh. Selain dua kampus tersebut, juga terlibat lembaga riset Danish Institute Against Torture (DIGNITY) dan Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Riset bersama ini didanai oleh Botnar Fondation Swiss yang melibatkan sejumlah peneliti dari kampus tersebut. Adapun tema risetnya adalah 'addressing the wellbeing and security needs of urban children and adolescents in Indonesia in the digital era'," Dekan FK Unsyiah, Maimun Syukri, usai pertemuan perdana (Kick Off Meeting) riset di Balai Senat Unsyiah, Banda Aceh, Senin (13/1).
Maimun menyebut Aceh mengalami dua peristiwa penting yang menyebabkan angka kematian yang besar, yaitu konflik bersenjata dan bencana alam gempa bumi yang disertai tsunami pada 2004 silam. "Dua tragedi ini telah menyebabkan korban meninggal dalam jumlah yang besar," sebutnya dalam keterangan tertulis.
Namun sekarang, menurutnya, pertumbuhan penduduk Aceh meningkat sangat signifikan khususnya di kalangan usia anak-anak dan remaja. Ia menyebut kelompok umur tersebut memiliki perkembangan yang sangat dinamis, sehingga membutuhkan perhatian khusus untuk mendukung perkembangannya.
Pertemuan perdana (kick off meeting) riset di Balai Senat Unsyiah, Banda Aceh, Senin (13/1). Foto: Dok. Unsyiah
"Sebab kelompok usia ini (anak-anak dan remaja) sering mengalami berbagai masalah, dan kemungkinan besar akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka," tutur Maimun.
ADVERTISEMENT
Maimun menilai riset bersama ini sangat penting. Ia juga mengajak mahasiswa doktor ataupun pascasarjana yang tertarik pada tema penelitian tersebut untuk terlibat dalam riset.
"Kolaborasi penelitian ini harus memberikan manfaat tertinggi dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan remaja, terutama di Banda Aceh," ujarnya.
Sharlena dari DIGNITY mengatakan, ruang lingkup riset adalah untuk mengadaptasi model SCSS, sebagai pendekatan komprehensif untuk menangani kesehatan anak-anak. Kegiatan riset melibatkan multi-disiplin ilmu dan menggunakan alat pengumpul informasi yang efektif.
Menurutnya, hal tersebut sangat sejalan dengan program yang telah dijalankan DIGNITY selama ini. Lembaga riset itu berperan aktif untuk membantu keluarga dalam mengatasi trauma dan masalah sehari-hari, berupaya meningkatkan keterampilan mengasuh anak, reintegrasi sosial dan pembelajaran interpersonal.
Pertemuan perdana (kick off meeting) riset di Balai Senat Unsyiah, Banda Aceh, Senin (13/1). Foto: Dok. Unsyiah
"Mitra kerja kami ada lebih 20 negara. Kami bekerja untuk memberi dukungan dan pengembangan kapasitas organisasi lokal. Dan sekarang, Unsyiah menjadi salah satu salah satu mitra baru kami yang paling penting," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rektor Unsyiah Samsul Rizal menyebutkan bahwa kolaborasi penelitian tingkat internasional tersebut akan semakin menguatkan posisi Unsyiah di tingkat global. "Maka kami berharap kolaborasi penelitian ini memiliki dampak yang berarti tentang kesejahteraan anak-anak dan remaja, tidak hanya untuk Aceh tetapi juga untuk Indonesia dan komunitas global. Kami menantikan kesuksesan terbaik proyek penelitian ini," sebutnya.
Turut hadir dalam pertemuan perdana riset tersebut Wakil Rektor I Unsyiah, Marwan; Wakil Rektor IV, Hizir; Morten dari University of Copenhagen; Beverly, Sabrina, Susanne dan Jody dari University of Colorado Boulder, serta Rina Suryani Oktari dan Haiyun Nisa yang merupakan peneliti dari FK Unsyiah.