Acehkini Jalan-jalan: Menjelajahi Istana Hotel di Danau Udaipur, India

Konten Media Partner
26 Januari 2020 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu bangunan di Kompleks Jag Mandir. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu bangunan di Kompleks Jag Mandir. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berjalan di tepian City Palace, Udaipur, terlihat dua istana megah berdiri di atas danau. Keduanya telah menjadi tempat menginap. Satunya bernama Lake Palace, sudah ditutup untuk umum setelah menjadi jaringan Taj Hotel. Sementara Jag Mandir, masih tetap bisa dinikmati sebelum malam menjelang.
ADVERTISEMENT
Jag Mandir atau biasa disebut The Lake Garden Palace adalah sebuah istana indah yang dibangun di bagian selatan Danau Pichola. Bangunan ini jika dilihat dari jauh memiliki tiga tingkat, dan strukturnya terbuat dari marmer dan batu pasir kuning di atas pulau kecil. Istana di Udaipur ini, menjadi salah satu pesona di Negara Bagian Rajasthan, India.
Dermaga di istana. Foto: Khiththati/acehkini
Kompleks istana. Foto: Khiththati/acehkini
Menuju ke istana, dapat menaiki boat di tepian danau setelah membeli tiket. Turun dari boat motor kecil, ada delapan ukiran gajah yang menyambut tamu di depan dermaga. Semua gajah berukuran sama dan menghadap ke arah danau. Diukir dari marmer putih, terlihat seperti penjaga istana.
Kontruksi pembangunan tempat ini dimulai tahun 1551 oleh Maharana Amar Singh, namun selesai lebih dari seabad kemudian karena dilakukan beberapa kali penambahan bangunan. Kompleks ini akhirnya selesai pada awal abad ke-17 oleh Maharana Jagat Singh.
Struktur bangunan yang menarik. Foto: Khiththati/acehkini
Bangunan masa lalu. Foto: Khiththati/acehkini
Struktur yang menarik di sini karena gabungan gaya Islam dan teknik membangun khas kerajaan Mewar. Jag Mandir pernah menjadi tempat tinggal Shah Jahan dan keluarganya sebelum Ia menjadi Sultan Mughal.
ADVERTISEMENT
Ada sebuah bangunan populer di kompleks itu, Gul Mahal namanya, menjadi tempat persembunyian Sultan Mughal di masa lalu. Gul Mahal dirancang dengan arsitektur Islam, Sebuah masjid dibangun di sini untuk tempat beribadah.
Kompleks Gul Mahal. Foto: Khiththati/acehkini
Lokasi lainnya yang juga menarik adalah Bara Pathoran Ka Mahal yang terbuat dari 12 lempengan marmar, kemudian Kunwar Pada Ka Mahal yang diperuntukkan untuk pangeran kerajaan Mewar yang sudah disumpah. Selain itu juga ada Zenana Mahal, bangunan khusus untuk perempuan kerajaan.
Istana ini juga mempunyai taman yang dihiasi dengan beragam bunga seperti mawar, melati, bugenvil, kamboja dan jenis palem. Istana juga mempunyai restoran bernama Darikhana yang menyajikan minuman segar dan sajian rajastani yang khas pastinya. acehkini saat mengunjungi Jag Mandir pada Agustus 2019 lalu, sempat bersantai di Darikhana, sambil menikmati olahan jus dan pemandangan ke arah danau yang tenang.
Tempat santai di Jag Magdir. Foto: Khiththati/acehkini
Danau dengan latar istana. Foto: Khiththati/acehkini
Dulunya tempat ini merupakan istana musim panas anggota kerajaan dan juga digunakan untuk menjamu tamu serta mengadakan pesta. Kisah Jag Mandir dimulai ketika Maharana Karan Singh menerima Shah Jahan yang sebelum menjadi raja dikenal sebagai Pangeran Khurram, pada masa mudanya.
ADVERTISEMENT
Khurram karena keinginannya menjadi Raja, memberontak kepada ayahnya sultan Jahangir pada tahun 1623. Gagal dalam kampanye propaganda dan merasa tidak aman, Khurram meninggalkan Agra dan mencari perlindungan di Kerajaan Mewar, dan mendapatkan perlindungan dari Maharana Karan Singh.
Awalnya Khurram dan istrinya Mumtaz Mahal serta kedua anaknya Pangeran Dara dan Pangeran Aurangzeb tinggal di istana kota. Namun, mereka dipindahkan ke Gul Mahal karena dinilai lebih aman, sebab terletak di tengah danau.
Miniatur salah satu bangunan di Jag Mandir. Foto: Khiththati/acehkini
Bagian depan Jag Mandir. Foto: Khiththati/acehkini
Gul Mahal dengan struktur kubahnya dibuat khusus untuk pangeran Khurram oleh Maharana Karan Singh. Baru beberapa tahun kemudian komplek kemudian diperluas dan dinamakan Jag Mandir oleh anaknya Jagat Singh.
Walau sempat berselisih, persahabatan Mughal dan Mewar dimulai ketika pangeran Karan Singh sering menjadi utusan kerajaannya untuk ke Mughal. Hubungan diplomatik ini mendekatkan dua kerajaan. Sehingga ketika Karan Singh menjadi Raja, Ia kemudian tidak segan memberikan perlindungan kepada Khurram.
ADVERTISEMENT
Khurram naik tahta menggantikan Sultan Jagangir meninggal. Menurut beberapa sejarawan, Ia diberikan gelar Shah Jahan di Gul Mahal, Udaipur. Hubungan kedua kerajaan bertambah erat dan mereka bahkan sering bertukar hadiah.
Santai di taman Jag Mandir. Foto: Khiththati/acehkini
Gul Mahal dengan taman. Foto: Khiththati/acehkini
Gul Mahal yang sekarang bisa dilihat di Jag Mandir, salah satu lambang persahabatan itu. Bangunan ini mempunyai ukiran cantik dan memiliki lambang bulan sabit di atasnya. Bahkan pada keseluruhan komplek, Jag Mandir menggunakan arsitektur gaya Rajput dan Mughal.
Istana di tengah danau ini mempunyai latar pemandangan bukit Aravalli yang membuatnya semakin indah. Tempat ini buka setiap harinnya dari jam 10 pagi sampai 6 sore. Jika ingin menginap di sini juga bisa tapi pengunjung harus menyewa kamar dengan harga sedikit fantastis pastinya. []
ADVERTISEMENT