Kerusuhan Nottingham 1766, Dipicu Kesulitan Ekonomi dan Rebutan Keju

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
7 November 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keju merah dari Leicester, diduga jadi bahan rebutan saat Kerusuhan Nottingham 1766 | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Keju merah dari Leicester, diduga jadi bahan rebutan saat Kerusuhan Nottingham 1766 | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepanjang tahun 1766, nasib petani di Eropa amat nelangsa. Panen gagal di banyak negeri; dan harga gandum, tepung, jagung, dan bahan makanan lainnya, melonjak. Produsen dan distributor makanan di Inggris pun lebih tergoda untuk mengirimkan sebagian besar pasokan mereka ke pasar luar negeri, karena harga jual lebih menguntungkan. Walhasil, teriakan protes keras muncul di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Lusinan kerusuhan akibat kelangkaan pangan pun terjadi hampir di seluruh Inggris, di mana barang-barang disita secara paksa oleh rakyat.
Berbarengan dengan latar belakang kerusuhan itu, Nottingham Goose Fair tetap diselenggarakan di Old Market Square, pada tanggal 2 Oktober 1766. Festival peternakan dan perdagangan yang telah berusia berabad-abad ini menarik ribuan pedagang, peternak, serta petani, dari seluruh negeri.
Mereka yang paling terkemuka dalam acara tersebut adalah para petani angsa, yang membawa hingga 20.000 angsa dari Lincolnshire, Cambridgeshire, dan Norfolk, untuk dijual di Nottingham. Pasokan sebanyak itu sengaja didatangkan untuk menyediakan hidangan tradisional angsa panggang dalam perayaan Michaelmas. Satu produk yang paling terkenal dalam festival ialah keju yang luar biasa (sejenis keju merah dari Leicester); dan inilah yang banyak diborong oleh para pendatang.
Roda keju | Wikimedia Commons
Akan tetapi, karena kondisi ekonomi sedang sulit, segala yang dijual dalam Nottingham Goose Fair tidak lagi murah. Tahun itu, jumlah keju yang berlimpah ditawarkan dengan harga sangat tinggi. Bahkan hampir dua kali lipat dari harga biasanya.
ADVERTISEMENT
Penduduk lokal Nottingham sontak marah dengan harga yang berlebihan, sebab harga keju di luar jangkauan mereka. Saat malam hari, situasi menjadi semakin tegang, ketika "beberapa pemuda kasar" mencegat para pedagang dari Lincolnshire yang telah membeli beberapa ratus pon keju.
Para pemuda mengancam pedagang bahwa mereka tidak dapat membawa keju ke luar kota sampai dibagikan kepada penduduk lokal terlebih dahulu. Pedagang menolak. Pertengkaran pun terjadi. Aksi kekerasan pecah; dan massa mulai menjarah ratusan roda keju kemudian menggulingkannya.
Sebuah kapal di dekat Jembatan Trent bahkan disita oleh massa dan muatan kejunya dijarah. Padahal, pemiliknya sudah menawarkan diri rela membayar para pemrotes atau menjual dagangannya dengan biaya rendah. Satu gudang pun diserang dan sebagian keju telah diambil.
ADVERTISEMENT
Para pedagang keju tentu tak terima dengan penjarahan. Mereka mengadu kepada otoritas lokal; dan beberapa warga ditangkap karena disangka telah melakukan kerusuhan. Namun, penangkapan malah semakin membuat marah orang-orang.
Kerusuhan itu lantas menular dan menyebar ke kota-kota tetangga di Inggris. Di dekat Derby, beberapa perusuh berkumpul untuk menghancurkan gudang, tetapi berhasil dicegah. Di dekat Trent, sekelompok orang mencoba membakar kincir angin. Kisruh serius pun berlangsung di Devon, Cornwall, Gloucester, Bristol, Derby, Birmingham, dan Norwich.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana semua kerusuhan itu bisa berakhir. Butuh beberapa hari bagi otoritas lokal untuk menenangkan para perusuh.
ADVERTISEMENT
Di Nottingham sendiri, kerusuhan baru mereda setelah otoritas setempat membawa unit kavaleri dan infanteri demi membantu memulihkan perdamaian. Bentrokan serius antara militer dan perusuh mendesak penembakan peluru berulang kali ke arah kerumunan. Kekacauan ini menyebabkan kematian satu orang.
Sungguh menyedihkan mengingat semua itu terjadi karena rakyat tak mampu membeli keju dan bahan makanan lainnya. Kesulitan ekonomi benar-benar mencekik nasib orang-orang Nottingham kala itu.
Referensi: