Bagaimana Kekalahan Jepang Menjadi Penentu Berhentinya Perang Dunia Kedua?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 September 2020 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasukan AS di Prancis, merayakan kekalahan Jepang | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan AS di Prancis, merayakan kekalahan Jepang | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah kekalahan Jerman di medan tempur, tewasnya Adolf Hitler, dan pengakuan kekalahan oleh Jerman terhadap Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang tersisa dalam babak akhir Perang Dunia Kedua ialah Jepang. Pertempuran di Eropa sudah mulai berhenti sejak 8 Mei 1945, namun di belahan dunia lain Perang Dunia Kedua masih berkecamuk.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah, kekalahan Jepang oleh Amerika Serikat (AS) menjadi penentu berhentinya Perang Dunia II. Ada dua fase, yang membuat Jepang kalah, yang menghentikan peperangan secara keseluruhan pada tahun 1945.

Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Bahkan setelah kemenangan Sekutu di Eropa, Perang Dunia II terus berkecamuk di wilayah Pasifik. Pasukan AS menekan secara lambat, tetapi dengan konsistensi terus mendorong Jepang semakin tersudut. Terutama setelah kemenangan AS pada Pertempuran Midway, pada bulan Juni 1942.
Izin untuk menggunakan bom atom kemudian diberikan oleh Presiden AS, Harry Truman, beberapa minggu setelah uji coba bom atom pertama, yang berhasil dilakukan di Alamogordo, New Mexico, pada 16 Juli 1945. Ia naik ke kursi kepresidenan setelah kematian Franklin D.Roosevelt. Dan ia mengizinkan penggunaan bom atom untuk melawan Jepang, dengan harapan mengakhiri perang secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
Lalu pada 6 Agustus 1945, pesawat pengebom B-29 dari AS, Enola Gay, pun menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima. Segera pengeboman ini menewaskan sekitar 80.000 orang. Puluhan ribu lainnya meninggal karena paparan radiasi, beberapa waktu kemudian.
Ketika Jepang masih enggan segera menyerah setelah pengeboman Hiroshima, AS meledakkan bom atom lainnya, yang bahkan lebih kuat, di Nagasaki, tiga hari kemudian. Bom kedua ini menewaskan 35.000 manusia secara instan, dan 50.000 korban tewas lainnya setelah terkena paparan radiasi.

Tantangan Terakhir dari Uni Soviet

Selain pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang berada di bawah tekanan besar ketika Uni Soviet secara resmi menyatakan perang pada 8 Agustus 1945. Uni Soviet pun menyerbu Manchuria, yang berada di bawah kekuasaan Jepang di timur laut Cina.
ADVERTISEMENT
Dewan Kekaisaran Jepang menemui jalan buntu dan Kaisar Jepang, Hirohito, memutuskan bahwa negaranya harus menyerah. Lantas, pada tanggal 15 Agustus 1945 (sing hari waktu Jepang), sang kaisar mengumumkan Jepang menyerah dalam Perang Dunia II, melalui siaran radio.
Jepang secara resmi mengakui kekalahannya | Wikimedia Commons
Pada tanggal 2 September, Perang Dunia II berakhir secara mutlak, ketika Jenderal AS, Douglas MacArthur, menerima pengakuan kekalahan resmi dari Jepang di atas kapal perang AS, Missouri. Kapal ini berlabuh di Teluk Tokyo, bersama dengan armada lebih dari 250 kapal perang Sekutu.
Pada penandatanganan perjanjian yang mengakhiri peperang global selama 2.194 hari itu, MacArthur mengatakan kepada dunia melalui siaran radio: