6 Ledakan Bom Nuklir yang Tak Sengaja

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2019 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto: commons.wikimedia.org
Militer Amerika Serikat (AS) adalah salah satu pasukan militer yang menggunakan nuklir sebagai alat perangnya. Nuklir masih menjadi senjata berbahaya yang tak tertandingi dalam meratakan kota dan menghancurkan puluhan ribu jiwa dalam sekejap. Kekuatan yang berbahaya membuat nuklir sangat dijaga ketat dan diperlakukan secara hati-hati.
ADVERTISEMENT
Terdapat 50 kasus kecelakaan nuklir telah menimpa militer AS. Banyak dari kecelakaan ini adalah hasil dari kontaminasi, tetapi beberapa kasus justru disebabkan oleh keteledoran pasukan militer AS diantaranya:
Kecelakaan pertama, terjadi pada 10 November 1950 dalam misi mengembalikan senjata atom yang diam-diam digunakan di Kanada, pesawat yang mengangkut bom mengalami kerusakan mesin, khawatiran akan terjadi ledakan di dalam pesawat akhirnya pasukan berupaya membuang perangkat nuklir yang mereka bawa dengan cara diledakkan di udara. Harapannya nuklir itu akan meledak tanpa bencana. Tetapi yang tejadi justru bukan ledakan atom hanya sebagian kecil ledakan yang menyebarkan polusi berbahaya berupa seratus pon uranium diatas British Columbia. Tiga bom yang tersisa dibuang pesawat ke dasar lautan. Anehnya, tidak ada bom yang pernah ditemukan.
ADVERTISEMENT
Ledakan bom atom pertama yang tidak disengaja oleh pesawat yang tidak rusak, terjadi pada 11 Maret 1958. Ketegangan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet membuat militer AS berjaga-jaga dengan melatih pasukannya untuk siap tempur. Angkatan udara AS melatih diri membawa pesawat Boeing B47E dengan senjata nuklir secara rahasia, nama Operasi itu adalah Snow Flurry.
Kapten Udara Bruce Kulka yang memimpin operasi kala itu sedang mengecek perakitan pin harness, ia secara tidak sengaja menggunakan rilis manula dan menjatuhkan bom dengan ketinggian 15.000 kaki diatas Negara Bagian Carolina. Bom nuklir tipe Mark 6 yang meluncur itu memiliki kekuatan yang dapat melenyapkan kota. Bom hanya terpercik dan meledak dibagian depannya, menghancurkan rumah bermain anak-anak di kota Mars Bluff. Satu keluarga terluka dan bekas ledakan menyebabkan kawah selebar 70 kaki yang masih ada hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun setelah insiden di Carolina Selatan, Pada 24 Januari 1961, pesawat pembom B-52 terbakar dan meledak di udara setelah mengalami kebocoran bahan bakar. Dua bom hidrogen Markus 39 selamat dari ledakan itu distabilkan oleh parasut otomatis. Satu mendarat sempurna tanpa kerusakan, tetapi yang lain menabrak rawa-rawa terdekat dengan kecepatan 700 mil per jam, terkubur masuk ke dalam lumpur sebesar 20 kaki. Untungnya, sakelar pengaman yang dipasang di lengan pilot mampu mencegah ledakan. Angkatan Udara AS berupaya mengangkat bom yang masih utuh itu secara hati-hati, hanya saja uranium yang terkandung didalamnya tidak pernah ditemukan. Akhirnya untuk keamanan angkatan udara AS membeli tanah tersebut dan memagarinya.
Kecelakaan pesawat B-52 kedua, terjadi di Spanyol. Pesawat bertabrakan dengan tanker pengisian bahan bakar. Dua meledak di udara, menyebarkan plutonium radioaktif, yang ketiga mendarat utuh di sebuah pertanian, dan yang keempat hilang di laut. Bom keempat ditemukan lewat pencarian selama tiga bulan yang melibatkan 12.000 orang.
ADVERTISEMENT
Pada 5 Desember 1965, Jet A-4e Skyhawk yang dilengkapi bom nuklir sedang parkir di atas geladak kapal USS Ticonderog. Akibat hentakan guncangan kapal, pesawat jatuh ke sisi kapal dan menewaskan seorang pilot.
Titik koordinat kapal saat itu berada di lepas pantai Jepang yang mengakibatkan terjadinya perdebatan antara AS dan Jepang terkait insiden ini. Hingga saat ini Jet, bom, dan pilot tidak pernah ditemukan keberadaanya.
Bencana senjata nuklir yang paling baru diketahui terjadi pada 18 September 1980. Saat melakukan perawatan di Pangkalan Angkatan Udara Little Rock di Arkansas, seorang pekerja menjatuhkan soket seberat sembilan pon dari ketinggian 80 kaki dan menusuk tangki bahan bakar Rudal Balistik Antar Benua. Fasilitas itu segera dievakuasi sebelum ledakan menghancurkan Rudal. Sebagian besar terhindar dari cedera, dan hulu ledak rudal terlempar ke udara sebelum mendarat seratus kaki dari pintu masuk kompleks peluncuran.
ADVERTISEMENT
Sumber: britannica.com| ripleys.com