Eco-Enzyme Atasi Sampah Hasilkan Rupiah

Kartika Puspita
PPG Prajab Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Konten dari Pengguna
28 April 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kartika Puspita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa PPG Prajabatan Kelompok B IPA003 Gelombang 1 tahun 2023 UST melakukan foto bersama dengan Narasumber dari Forum Lingkungan Hidup Kapanewon Berbah, Dosen Pembimbing Projek Kepemimpinan dari UST beserta Warga Dusun Pendem pada acara sosialisasi Eco-enzym di Dusun Pendem (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa PPG Prajabatan Kelompok B IPA003 Gelombang 1 tahun 2023 UST melakukan foto bersama dengan Narasumber dari Forum Lingkungan Hidup Kapanewon Berbah, Dosen Pembimbing Projek Kepemimpinan dari UST beserta Warga Dusun Pendem pada acara sosialisasi Eco-enzym di Dusun Pendem (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbah - Sebanyak 11 Mahasiswa PPG Prajabatan 2023 Jurusan IPA Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa berkolaborasi dengan Forum Lingkungan Hidup Kapanewon Berbah serta Pemerintah Kalurahan Tegaltirto mengadakan sosialisasi dan praktik pengelolaan sampah organik menjadi produk Eco-enzyme yang berlangsung di Bangsal Dusun Pendem, Tegaltirto, Berbah, Sleman di Hari Minggu, 21 April 2024. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya menangani permasalahan sampah organik yang menumpuk akibat sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik. Peningkatan produksi sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan tumpukan sampah dan secara alami akan menghasilkan kompos dibarengi produksi gas metana serta CO2 penyebab pemanasan global. Penumpukan sampah organik juga menghasilkan air lindi yang dapat mencemari tanah dan air tanah.
Pemaparan materi oleh Shanta Rezkita, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Projek Kepemimpinan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa di Dusun Pendem (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
Bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi sampah organik. Hal ini merupakan salah satu cara penyelesaian penumpukan sampah organik dengan tidak menghasilkan sampah kembali. Salah satu proses bioteknologi adalah produksi Eco-enzyme. Eco-enzyme adalah cairan serbaguna hasil fermentasi sisa bahan-bahan organik seperti sayuran, kulit buah, gula atau molase, dan air. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan Eco-enzyme sangat mudah ditemukan dan dapat mengurangi penumpukan sampah organik.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini menghadirkan Ibu Shanta Rezkita, S.Si, M.Pd. selaku dosen pembimbing dan pemateri sosialisasi pemilahan sampah, Bapak Dimas Hermawan Prasetya selaku Kepala Dukuh Dusun Pendem, Bapak Kusnadi dan Bapak Awang Kurniawan sebagai pemateri Eco-Enzyme dari Forum Lingkungan Hidup Kapanewon Berbah. PIC dari kegiatan sosialisasi Eco-enzym yang diselenggarakan di Dusun Pendem ini adalah mahasiswa PPG Prajabatan UST dari jurusan IPA yaitu : Sandra Ari Fitriani, Uswatun Khasanah, Kartika Puspita Rukmi, Aniza Az Zahra Ba’it, Ririn Widyaningsih, Fahmiatul Husna, Yasinta Mahanani Dentalina Latifa, Warih Mega Pertiwi, Ika Budyaningsih, Zulianing Sulistiyo, dan Fathia Alauddin Ahnaf.
Pemaparan materi Eco-enzym oleh Awang Kurniawan dari Forum Lingkungan Hidup Kapanewon Berbah pada acara sosialisasi Eco-enzym di Dusun Pendem (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
Sosialisasi dan praktik tersebut dihadiri oleh perwakilan dasawisma serta pemudi dusun Pendem sebanyak 32 orang. Sosialisasi ini memaparkan materi pemilahan sampah yang disampaikan oleh Ibu Shanta Rezkita, S.Si, M.Pd, kemudian sosialisasi kedua memaparkan materi Eco-enzyme yang disampaikan oleh Bapak Kusnadi dan Bapak Awang. Bapak Awang memaparkan bahwa produk Eco-enzym adalah cairan dengan seribu manfaat.
ADVERTISEMENT
Pembuatan Eco-enzym oleh Warga Dusun Pendem di dampingi oleh Mahasiswa, Pak Dukuh, Dosen Pembimbing dari UST dan Forum Lingkungan Hidup Berbah pada sosialisasi Eco-enzym di Dusun Pendem (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
Manfaat dari Eco-enzym yang sudah disebutkan, Pak Kusnadi menambahkan testimoni pemanfaatan dari produk Eco-enzym tersebut.
Sebelum kegiatan praktik pembuatan Eco-enzyme untuk mengetahui pemahaman warga dari pemateri memberikan pertanyaan sekaligus yang ingin bertanya dipersilakan sebagai apresiasinya dari pihak acara memberikan doorprize.
Sesi tanya-jawab Narasumber dengan Warga Dusun Pendem pada sosialisasi Eco-enzym di Dusun Pendem (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
Kegiatan yang terakhir adalah praktik pembuatan Eco-enzyme. Kegiatan pembuatan Eco-enzyme ini memberdayakan warga Dusun Pendem dengan meminta warga membawa sampah organik dari rumah tangga masing-masing untuk diolah pada saat sosialisasi, adapun sampah organik yang dibawa oleh warga berupa sisa buah-buahan dan sayur. Pembuatan Eco-enzym dengan mengelompokkan warga menjadi 5 kelompok beranggotakan 5 orang dan di dampingi 1 Mahasiswa PPG.
Proses pembuatan Eco-enzym oleh warga Dusun Pendem yang didampingi oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa pada sosialisasi Eco-enzym di Dusun Pendem (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
Langkah-langkah pembuatan Eco-enzym adalah menyiapkan bahan seperti sisa sayur dan buah yang dibawa warga seperti daun ketela, belimbing wuluh, bayam, pepaya, jambu, jeruk, pisang, dan mentimun. Alat yang digunakan untuk pembuatan Eco-enzym yaitu toples ukuran 10 L sebagai wadah agar tidak mudah meledak saat gas hasil fermentasi bertambah. Kemudian menyiapkan pisau, talenan, gelas ukur dan timbangan digital. Proses pembuatan Eco-Enzym dilakukan dengan memotong sampah organik menjadi kecil-kecil. Kemudian sampah yang telah dipotong dikumpulkan dan ditimbang menggunakan timbangan digital. Setelah itu molase, sampah organik, dan air, dengan perbandingan berat 1:3:10. Jumlah yang disarankan apabila volume wadah yang digunakan 10 L maka volume Eco-Enzyme air maksimal yang digunakan adalah 6 L, berat molase 600 gram, dan berat sampah organik 1.800 gram. Toples ditutup dengan rapat sehingga kedap udara dan disimpan di tempat yang kering terhindar dari sinar matahari langsung, jauh dari Wi-Fi, toilet, tempat pembuangan sampah, dan bahan kimia.
ADVERTISEMENT
Proses perawatan Eco-Enzym dilakukan dengan membuka tutup wadah pada usia minggu pertama (7 hari), sebulan (hari ke-30), dan tiga bulan (hari ke-90) untuk membuang gas pada Eco-Enzyme. Kemudian diaduk pada hari-hari ketiga puluh (kecuali ada mama enzim pada Eco-Enzyme pada hari ke tiga puluh). Proses panen Eco-Enzyme, Setelah hari kesembilan puluh Eco-Enzyme siap dipanen dengan cara menyaring dan menyimpan cairan Eco-Enzyme pada wadah tertutup. Pertama, dilakukan pengukuran PH pada Eco-Enzyme dengan ketentuan berada pada PH kurang dari 4 dan aromanya asam segar khas fermentasi.
Foto bersama Forum Lingkungan Hidup Kapanewom Berbah (Awang Kurniawan dan Kusnadi) beserta Dosen Pembimbing Projek Kepemimpinan UST (Shanta Rezkita, S.Si., M.Pd.) dan Pak Dukuh Dusun Pendem (Dimas Hermawan Prasetya) pada sosialisasi Eco-enzym (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)
Kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar, warga menyambut dengan senang hati. Warga sangat senang mengikuti praktik pembuatan Eco-enzyme karena setelah sosialisasi materi pemilahan sampah dan pembuatan Eco-enzyme langsung dipraktikkan.
Mahasiswa PPG Prajabatan Kelompok B IPA003 Gelombang 1 tahun 2023 UST melakukan foto bersama dengan Narasumber dari Forum Lingkungan Hidup Kapanewon Berbah, Dosen Pembimbing Projek Kepemimpinan UST beserta Warga Dusun Pendem pada acara sosialisasi Eco-enzym (Minggu, 21/04/2024). Foto: Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 2023 IPA003 Kelompok B (Pribadi)