Komunitas TDA Balikpapan Bangkitkan Perekonomian Melalui Kajian Ba'da Subuh

Konten Media Partner
8 Mei 2022 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kajian Ba'da Subuh TDA Balikpapan. dok
zoom-in-whitePerbesar
Kajian Ba'da Subuh TDA Balikpapan. dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BALIKPAPAN - Komunitas Tangan Di Atas (TDA) daerah Balikpapan menggelar kegiatan kajian subuh yang diisi Ustad Rendy Saputra. Moderator acara itu Faried Manaf sebagai Kadiv Epik TDA Balikpapan 7.0. Kajian subuh bertempat di masjid Tangan Di Atas, Sabtu (7/5/2022).
ADVERTISEMENT
Kurniawan Alamsyah Sekretaris TDA Balikpapan mengatakan, salah satu tujuan diselenggarakan kajian subuh untuk meningkatkan knowledge masyarakat dari masjid. Dalam hal ini adanya peningkatan knowledge. Yaitu pengetahuan dari sisi agama, sosial, maupun dasar muamalah atau wirausaha.
"Insya Allah kegiatan ini akan di lakukan setiap sabtu, ba'da subuh," ujarnya.
Adapun tema besar yang diangkat dalam kajian subuh yaitu dua pilar ekonomi umat. "Jadi, tema ini akan berlangsung dalam beberapa pertemuan ke depan karena memang areanya sangat dalam dan luas. Sehingga akan dijabarkan kajian demi kajian," terangnya.
Ustad Rendy Saputra menyampaikan ceramahnya. dok
Kurniawan menyebutkan bahwa mengangkat tema tersebut karena bagian dari program konunitas Tangan Di Atas yang notabene diisi member berlatar belakang pengusaha. Oleh sebab itu, pengurus TDA Balikpapan perlu meningkatkan pengetahuan dan ilmu masyarakat luas terutama umat Muslim di sisi melek finansial.
ADVERTISEMENT
"Kami perlu mengedukasi member untuk melek finansial serta pengelolaan keuangan sampai membentuk umat yang berdaya dalam sisi ekonomi yang terkoridor dalam batasan-batasan yang benar berbasis pengetahuan Islami," ungkapnya.
Dia berharap melalui kajian subuh program yang ada di komunitas TDA Balikpapan akan terintegrasi dengan masjid dapat menumbuhkan spirit pemberdayaan ekonomi umat sekaligus meningkatkan pengetahuan ekonomi keislaman. Sebab, masjid seharusnya menjadi tempat yang netral dalam arti bukan hanya berbicara kepentingan 1 atau 2 pihak saja.
Para anggota TDA Balikpapan mendengarkan ceramah. dok
"Masjid menjadi tempat netral bukan hanya berpihak pada salah satu melainkan siapapun dari usia dan latar belakang apapun dan juga menjadi titik awal bangkitnya semangat kolaborasi antar umat untuk menciptakan kebermanfaatan seluas-luasnya. Karena itu program Insya Allah tidak akan hanya sampai pada kajian subuh, namun akan ada program-program lain yang harapannya menjadi implementasi yang lebih konkret," harapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pengurus TDA Balikpapan tengah merancang program Balai Saji, yang telah dilakukan Ustadz Rendy di masjid Berkah Box dan beberapa tempat lainnya.
"Insya Allah akan di lakukan ba'da dzuhur, hanya untuk harinya masih di godok, apakah di hari tertentu atau setiap hari. Ada juga program kajian bisnis atau semacam bisnis klinik yang lebih spesifik membahas ilmu dan konsultasi bisnis, yang mudah-mudahan bisa dilakukan setelah kajian sabtu subuh," pungkasnya.