Jejak Perkembangan Komunitas TDA di Tangan Bimo Prasetio

Konten Media Partner
13 Maret 2021 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bimo Prasetio (pegang mic). Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Bimo Prasetio (pegang mic). Foto: dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Bimo Prasetio, pria asal Surabaya ini bergabung dengan Komunitas Tangan Di Atas (TDA) sejak tahun 2011. Selama kurang lebih 10 tahun, dia sempat menjabat sebagai Sekretaris Umum TDA 5.0 di tahun 2017. Bahkan di tahun 2018, Bimo dipercaya melanjutkan kepengurusan sebagai Presiden TDA 5.1, menggantikan presiden TDA 5.0.
ADVERTISEMENT
Selama menjalankan amanah, owner Smart Legal yang bergerak di bidang jasa hukum ini mengaku menghadapi banyak sekali tantangan. Termasuk kontrol diri. Dia harus menyelesaikan rentetan agenda dari kepengurusan 5.0 dengan waktu yang terbatas. Sehingga selama 1 periode kepengurusan, pihaknya memilih fokus pada beberapa agenda yang paling prioritas.
"Banyak agenda di kepengurusan 5.0 namun dengan keterbatasan waktu tidak semua dapat diselesaikan. Sehingga saat di 5.1 kami memilih fokus pada beberapa agenda saja yang dinilai lebih prioritas saja. Tapi di luar itu, tantangan bagi pengurus TDA adalah mengurus bisnis masing-masing sambil menjalankan organisasi," ujarnya.
Bersyukur, berbagai program telah berhasil dicapainya selama memegang jabatan sebagai presiden 5.1. Diantaranya, launching TDA Passport. Program ini menjadi highlight di masa kepemimpinannya. Sebab, bukan hanya sebagai identitas, TDA Passport juga menjadi aplikasi bagi member TDA untuk dapat terhubung dan berjejaring satu sama lain kapanpun dan dimanapun.
ADVERTISEMENT
Ada lagi, TDA Leadership Camp yang bekerja sama dengan Kubik Leadership sebagai pembekalan member baru TDA hingga Workshop Manajemen Organisasi (WorkMan) yang kini berubah nama menjadi Funman.
"Kami juga menginisiasi Workshop Manajemen Organisasi (WorkMan) atau yang kini jadi Funman, sebagai pembekalan bagi para pengurus TDA di seluruh daerah agar memiliki skill organisasi dan juga manajemen yang baik," tambahnya.
Di periode yang sama, Bimo dan kepengurusannya juga memulai program Meet The Investor. Sebuah wadah yang mempertemukan member TDA dengan para investor.
"Bahkan dari program ini terjalin kerja sama bisnis yang baik hingga salah satunya sudah masuk ke proses IPO (Initial Public Offering)," jelasnya.
Lebih jauh, pihaknya juga mencetak pembaharuan buku 8 Workshop Series yang merupakan 8 pondasi bisnis bagi para member. Serta Buku EntrepreneurStory yang memuat berbagai kisah perjalanan bisnis member TDA.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, dia berharap agar TDA dapat terus melahirkan pengusaha nasional yang tidak hanya tangguh. Namun juga profesional dan berintegritas sehingga memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
"Karena itu, TDA harus terus menggandeng berbagai mitra mulai dari pemerintah dan berbagai stakeholders kewirausahaan di Indonesia dan di luar negeri," tandasnya.