Serunya Diskusi Masyarakat Penanggulangan Bencana di Kantor kumparan

19 April 2018 21:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi MPBI dan kumparan. (Foto: Retno Wulandari )
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi MPBI dan kumparan. (Foto: Retno Wulandari )
ADVERTISEMENT
Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia berkunjung ke kantor kumparan pada pekan lalu, tepatnya pada Kamis, (12/4). Kedua instansi ini berkolaborasi menyelenggarakan diskusi NGOPI atau Ngobrol Bersama Praktisi dan Peneliti.
ADVERTISEMENT
Tema yang diangkat oleh MPBI bersama kumparan kali ini adalah 'Komunikasi Kajian Risiko untuk Publik.' Tema ini muncul terkait adanya kehebohan yang terjadi di masyarakat akibat adanya isu mengenai tsunami 57 meter yang mengancam Pandeglang dan gempa 8,7 Magnitudo yang mengancam DKI Jakarta.
Hadir dalam diskusi ini sebagai narasumber adalah Rahma Hanifah (peneliti Institut Teknologi Bandung), Irina Rafliana (peneliti International Center for Interdisciplinary and Advanced Research LIPI), Bambang Samekto (praktisi), Yanuar Indrayanto (praktisi media sosial), dan Ikhwanul Habibie (kepala peliputan kumparan).
Diskusi ini merupakan upaya untuk menjembatani antara para peneliti, praktisi media massa dan media sosial, serta masyarakat untuk sama-sama memahami apa sebenarnya yang terjadi hingga akhirnya keluar berita mengenai tsunami 57 meter ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Irina, salah satu penyebab mengapa kehebohan terjadi akibat berita ini adalah karena masyarakat awam dan peneliti memiliki bahasa dan rasionalitas yang berbeda.
"Sebetulnya ilmuwan sendiri sangat berhati-hati ketika berinteraksi dengan dunia luar," kata Irina.
Yanuar Indrayanto menambahkan, media sosial pun berperan dalam menyebarkan berita mengenai tsunami ini. Sayangnya, ketika dilakukan sharing berita, kebanyakan pelakunya membaca judul tanpa membaca serta memeriksa kebenaran dari berita tersebut.
"Kecenderungan sekarang di Facebook orang itu kalau lihat sesuatu yang menarik, langsung di-share. Tindakan kita seharusnya yang pertama itu crosscheck data, itu yang paling penting. Kita lihat dulu itu beritanya dari mana.”
Acara ini pun mendapatkan tanggapan positif dari para peserta dan narasumber. Avianto Amri, akrab dipanggil Anto, yang juga bertindak sebagai moderator diskusi memberikan apresiasi kepada kumparan yang menjadi tuan rumah dalam diskusi ini.
Avianto Amri dari MPBI. (Foto: Retno Wulandari )
zoom-in-whitePerbesar
Avianto Amri dari MPBI. (Foto: Retno Wulandari )
Anto juga mengatakan, media berperan penting dalam menyampaikan berita dan mengedukasi publik mengenai kebencanaan, terutama mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
ADVERTISEMENT
Apresiasi juga diberikan oleh Irina, "Saya sangat mengapresiasi kesediaan kumparan untuk menjadi host. Bukan hanya tempat untuk diskusi, tapi kita juga berkenalan dengan awak media kumparan, bagaimana kumparan beroperasi, serta kita menjadi punya kedekatan emosional yang nantinya akan sangat membantu ke depannya ketika kita ingin mengkomunikasikan informasi terkait kebencanaan di Indonesia.”