Tim Prabowo: Perusahaan Asing Kuasai Ekonomi Digital Indonesia

12 Oktober 2018 11:25 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon presiden Prabowo Subianto menyinggung sistem ekonomi Indonesia yang saat ini lebih parah dari sistem neoliberalisme di Rakernas LDII, Kamis (11/10).
ADVERTISEMENT
Terkait pernyataan Prabowo ini, juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, saat ini Indonesia tidak lagi menjadikan pasal 33 UUD 1945 sebagai ruh ekonomi. Ia menyebut penguasaan sumber ekonomi strategis oleh asing menyebabkan Indonesia tidak berdaulat lagi sebagai bangsa.
"Misal, kepemilikan asing yang berlebihan terhadap pengelolaan sumber daya alam kita, sektor keuangan/perbankan yang dikuasai oleh perusahaan asing, telekomunikasi, bahkan ekonomi digital melalui online pun mulai dikuasai perusahaan asing kita kehilangan kedaulatan ekonomi karena cabang-cabang ekonomi yang penting bagi negara tidak kita kuasai," kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/10).
Dahnil juga menyinggung peran BUMN yang seharusnya mampu menjadi pertahanan ekonomi Indonesia dan mendorong akselerasi pembangunan tanpa mengganggu sektor swasta. Namun saat ini, menurutnya, BUMN malah digunakan oleh beberapa pihak untuk kepentingan politik kelompok tertentu.
Prabowo Subianto memberikan sambutan di Rakernas LDII 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan sambutan di Rakernas LDII 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
"BUMN kita harusnya mampu menjadi pertahanan ekonomi Indonesia mendorong akselerasi pembangunan tanpa mengganggu sektor swasta, namun sayangnya BUMN selama ini menjadi 'sapi perahan' kepentingan kelompok politik tertentu, sehingga tidak maksimal menjadi pertahanan ekonomi domestik kita," ujarnya.
Atas dasar itulah, Dahnil mengatakan Prabowo selalu memberikan perhatian agar ekonomi Indonesia dapat kembali berkiblat kepada pasal 33 UUD 1945. Apalagi di pasal itu dijelaskan bagaimana negara harus hadir dan menjaga fakir miskin dan anak terlantar.
"Itulah mengapa Pak Prabowo sejak 10 tahun lalu memberikan kepedulian terhadap masalah stunting growth (pertumbuhan anak yang melambat dan kerdil) karena kekurangan protein dan gizi lainnya. Lebih kurang dari 35 persen anak Indonesia dihadapkan dengan masalah pertumbuhan yang bermasalah karena kekurangan gizi tersebut. Apa sebabnya, karena miskin," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dahnil menyebut pasal 34 UUD 1945 akan menjadi ideologi ekonomi yang penting untuk dianut. Sehingga apabila Prabowo-Sandi terpilih nanti, program dengan nama Generasi Emas atau Generasi Emak-emak dan Anak Minum Susu akan dijalankan untuk memfasilitasi kebutuhan gizi anak-anak generasi penerus.
"Oleh sebab itu semangat pasal 34 UUD 45 juga menjadi ideologi ekonomi yang penting bagi Pak Prabowo dengan menghadirkan kebijakan protein cukup buat anak-anak, bahkan sudah beliau jalankan melalui program kepartaian beliau yakni melalui 'Revolusi Putih' yakni program menyalurkan dan memfasilitasi anak keluarga miskin minum susu dan asupan protein yang lain, yang saat ini sudah didesain menjadi program pemerintahan Pak Prabowo-Sandi nanti dengan nama yang berbeda yakni 'Generasi Emas' atau Generasi Emak-emak dan Anak Minum Susu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT