Tim Jokowi Minta Kubu Prabowo Tak Pakai Isu Ekonomi Jadi Alat Politik

5 Oktober 2018 23:31 WIB
Hasto Kristiyanto. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristiyanto. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sempat menyoroti masyarakat Indonesia yang terlalu fokus pada kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Padahal, ada persoalan lain yang harus segera diatasi, salah satunya permasalahan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Kubu Prabowo juga menekankan ekonomi Indonesia yang terus melemah. Terbukti dari nilai tukar dolar yang terus naik hingga di atas Rp 15.000, serta impor yang terus meningkat.
Merespons pernyataan tersebut, Timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengingatkan seluruh pihak untuk bisa membedakan persoalan bangsa dengan kepentingan politik.
"Kita harus bisa membedakan mana persoalan bangsa mana interest politik. Kalau kita melihat ancaman perekonomian global, tekanan terhadap kebijakan Amerika yang melakukan evaluasi dan juga konsolidasi untuk menaikan federal receive-nya, rate-nya, maka kita melihat itu harus kita atasi bersama-sama sebagai bangsa," kata Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (5/10).
Hasto menuturkan hal itu tak seharusnya dipersoalkan, terlebih dimanfaatkan secara politik. Ia menegaskan pemerintahan Presiden Jokowi sudah bertindak tepat dalam mengatasi persoalan bangsa.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai satu persoalan justru dimanfaatkan secara politik. Ini justru menunjukan kedewasaan pemimpin untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Dan Pak Jokowi telah bertindak tepat, sangat komprehensif dengan mengintegrasikan dalam ruang lingkup masing-masing, " ucap Hasto.
"BI dalam stabilitas moneter itu adalah ruang lingkup BI, kemudian Pak Jokowi yang mendorong dalam sektor riil," lanjutnya.
Maka dari itu, Hasto berharap kepada pihak-pihak lain untuk tak memperburuk keadaan dengan pernyataan-pernyataan politik.
"Itu sebaiknya kita melihatnya ke sana. Jadi jangan sampai kita kemudian membuat pernyataan-pernyataan yang memperburuk keadaan," pungkasnya.