news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Terpaksa Gulung Tikar, Taman Baca di Malang Lego Murah Koleksinya

17 Juni 2018 17:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman baca gulung tikar  (Foto: Twitter @hernameiswise_)
zoom-in-whitePerbesar
Taman baca gulung tikar (Foto: Twitter @hernameiswise_)
ADVERTISEMENT
Meski saat ini bacaan digital hampir mendominasi, bagi sebagian orang, keberadaan taman baca masih sangat penting. Inilah yang terjadi di Malang. Sejak tahun 1978, sebuah taman baca di Jalan Gajayana, Malang menjadi favorit pecinta buku di kota Malang.
ADVERTISEMENT
Namun, taman baca gratis ini akan segera tutup. Sang pemilik, mulai menjual buku-buku di taman baca tersebut. Seorang netizen mengunggah foto taman baca yang sedang membanting harga. Buku-buku itu dijual dengan harga rendah agar cepat laku. Sophie, netizen yang mengunggah keadaan taman baca di Malang tak menyangka menjadi viral.
Hingga hari ini (17/6), sudah 5.023 retweet dan 1.621 suka soal postingan tersebut. Netizen ikut mencurahkan kesedihan atas keputusan pemilik taman baca untuk menjual koleksinya.
Pemilik taman baca itu bernama Edi Gutomo. Menurut salah satu netizen, Edi terpaksa menjual buku koleksinya untuk membantu pengobatan sang istri. Padahal taman baca itu sudah melegenda di kota Malang.
“Kebetulan dulu saya sekolah SMA-nya daerah situ, memang sudah legend,” kata Sophie saat dihubungi kumparan (17/6).
ADVERTISEMENT
Awalnya Sophie mengetahui taman baca itu akan tutup dan membanting harga dari status Instagram temannya. Belum lama dia mengunjungi taman baca itu yaitu pada Kamis (14/6) lalu. Dia membeli novel Sidney Sheldon dan Maria A Sardjono.
“Total (buku) yang saya beli tidak sampai Rp 50 ribu,” ucap Sophie.
Dengan harga yang murah dan akan gulung tikar bukan berarti taman baca itu menjual buku-buku dengan kualitas rendah.
“Kondisi buku rata-rata masih bagus semua,” imbunya.
Namun, perasaan Sophie campur aduk saat mengunjungi taman baca. Sebelum seluruh buku dan komik dijual taman baca, awalnya sang pemilik menyewakan koleksinya. Namun, sekarang semua buku yang terpajang dijual dengan harga miring.
“Sedihnya ya disayangkan dong taman baca harus gulung tikar. Senangnya karena banyak novel-novel yang sudah jarang di toko buku dan dijual,” pungkas Sophie
ADVERTISEMENT
kumparan sudah mencoba menghubungi pemilik taman buku, namun belum mendapat jawaban.