Susi Minta Penegakan Illegal Fishing Tahun ini Lebih Tegas

20 Januari 2017 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi penenggelaman kapal. (Foto: Instagram @mynameisucai)
Pemberantasan praktik illegal fishing yang sudah berjalan selama 2 tahun ini dirasa belum maksimal. Masih banyak kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia dan mencuri ikan secara bebas.
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pemberantasan praktik illegal fishing terus berlanjut di tahun 2017. Kalau bisa penindakan terhadap kapal illegal fishing lebih tegas lagi.
Hal ini diungkapkan Susi usai melantik Eko Djalmo Asmadi sebagai Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Ballroom Gedung Mina Bahari III kantor KKP, Jakarta, Jumat (20/1).
"Masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. Penegakan hukum illegal fishing telah memberikan hasil yang luar biasa, Indonesia memiliki harapan baik. Namun penenggalaman kapal, penegakan hukum illegal fishing belum membuat jera," kata Susi.
Susi menambahkan pemberantasan illegal fishing perlu untuk menjaga aset perikanan tangkap yang nilainya cukup besar. Bila hal ini terus dilakukan maka Indonesia bisa menjadi produsen ikan tangkap terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Susi Pudjiastuti (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Menjaga laut kita sangat penting, Indonesia telah tumbuh perikanannya dan tertinggi dalam sejarah. Kita telah mengembalikan neraca perdagangan yang tadinya paling rendah di ASEAN sekarang makin tinggi. Ini sudah benar dan harus diteruskan," imbuhnya.
Selama tahun 2016, Susi berhasil menangkap 163 kapal yang terbukti melakukan praktik illegal fishing. Pada tahun itu juga, Susi menenggelamkan 116 kapal.
"Tidak boleh ada jeda dan tidak boleh berhenti," seru Susi.
Adapun rincian 163 kapal yang terbukti melakukan praktik illegal fishing di 2016 yaitu 140 kapal ikan asing (KIA) dan 23 kapal perikanan Indonesia (KII). Untuk kapal ikan asing berasal dari berbagai negara ,yaitu Vietnam 83 kapal, Filipina 29 kapal, 26 kapal asal Malaysia , 1 kapal asal Thailand, dan 1 kapal asal China.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kapal yang ditenggelamkan selama 2016 ada 116 unit. Rinciannya 59 kapal Vietnam, 22 kapal Filipina, 27 kapal Malaysia, 1 kapal RRT, 1 kapal Nigeria, 1 kapal Belize, dan 5 kapal Indonesia.