Rusia Peringatkan Perang Terbuka dengan AS Jika Suriah Diserang

13 April 2018 11:05 WIB
Sukhoi 35 (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sukhoi 35 (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Rusia memperingatkan perang terbuka dengan Amerika Serikat dan sekutunya jika negara-negara itu menyerang Suriah. Sebelumnya Trump melalui Twitter mengatakan agar Rusia bersiap menghadapi rudal-rudal AS yang akan datang ke Suriah, menyusul serangan senjata kimia ke Ghouta.
ADVERTISEMENT
Menurut Vassily Nebenzia, duta besar Rusia untuk PBB di New York, perang antara Rusia dan AS adalah keniscayaan jika Trump memutuskan menyerang Suriah. Pasalnya, Rusia adalah negara penyokong Suriah yang memiliki banyak tentara dan persenjataan di negara itu.
"Kami tidak mungkin mengesampingkan kemungkinan itu (perang), karena kami melihat pesan yang datang dari Washington. Pesan itu penuh permusuhan," kata Nebenzia seperti dikutip Reuters, Kamis (12/4).
"Mereka (AS) tahu kami ada di sana (Suriah), Saya berharap ada diskusi melalui saluran yang tepat untuk mencegah perkembangan yang berbahaya ini," lanjut dia lagi.
Kehancuran di Ghouta. (Foto: AFP/Abdulmonam Eassa)
zoom-in-whitePerbesar
Kehancuran di Ghouta. (Foto: AFP/Abdulmonam Eassa)
Rusia diperkirakan memiliki puluhan jet tempur di pangkalan militer Hmeymim, Suriah. Pemerintah Kremlin juga memiliki 10 hingga 15 kapal perang di perairan Mediterania dekat Suriah. Perang dengan Rusia di negara ini, jika terjadi, maka akan berlangsung sengit.
ADVERTISEMENT
Sehari sebelumnya Trump merilis tweet yang isinya ancaman akan menyerang Suriah. Dalam tweet tersebut, Trump mengatakan Rusia seharusnya tidak bermitra dengan Bashar al-Assad yang disebutnya "binatang pembunuh".
Namun pada Kamis waktu setempat, Trump men-tweet bahwa dia tidak pernah mengatakan serangan ke Suriah akan segera dilakukan. Dikutip Reuters, Trump dan para penasihat keamanan nasionalnya masih berdiskusi soal opsi AS di Suriah.
"Tidak pernah mengatakan kapan serangan ke Suriah akan dilakukan. Bisa jadi segera, atau tidak dalam waktu dekat!" kata Trump.
Menurut pernyataan Gedung Putih, keputusan final belum ditetapkan. "Kami masih meninjau intelijen dan berunding dengan mitra dan sekutu," kata Gedung Putih.
Pada Kamis juga, kata Gedung Putih, Trump telah menghubungi Perdana Menteri Theresa May dan akan segera berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal rencana serangan. Prancis dan Inggris sebelumnya telah menegaskan akan membantu AS menggempur Suriah.
ADVERTISEMENT