Prabowo: Saya Tertawa Geli Dibilang Mau Ubah Pancasila Jadi Khilafah

13 September 2018 16:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo usai mengunjungi kediaman (Alm) Gus Dur, Ciganjur, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo usai mengunjungi kediaman (Alm) Gus Dur, Ciganjur, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketum Gerindra Prabowo Subianto baru saja bersilaturahmi dengan keluarga Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Usai bertemu, Prabowo menekankan komitmennya untuk menjaga Pancasila sebagai dasar negara RI.
ADVERTISEMENT
Prabowo meminta publik tak khawatir bahwa ia akan mengubah Pancasila sebagai dasar negara.
"Ada juga yang bertanya, katanya Prabowo ini mendukung, akan mengubah Pancasila menjadi khilafah, saya kira ini geli, saya mentertawakan," ujar Prabowo di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).
Mantan Danjen Kopassus ini tak bisa menampik kekhawatiran ini muncul di akar rumput. Namun, ia memastikan, sebagai prajurit TNI, ia terjerat sumpah untuk terus membela tanah air berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
"Jadi tidak mungkin saya keluar dari Pancasila. Yang saya inginkan adalah menegakkan Pancasila secara murni. Jadi bukan Pancasila sebagai mantra tapi dijalankan," tutur dia.
Prabowo menilai, khilafah adalah sebuah propaganda picik yang berbahaya karena rakyat bisa terpengaruh. Maka, saat membentuk Gerindra, AD/ART partai berdasarkan Pancasila. Sumpah kader pun, lanjut dia, juga untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya cocok pemikirannya dengan Gus Dur, humanisnya. Saya baru dari makamnya, ditulis 4 bahasa, Arab Indonesia, Inggris, Tiongkok Mandarin," kata dia.
Usai pertemuan, Prabowo mengatakan berkomitmen untuk berkonsultasi dengan Wahid Institute yang dipimpin oleh Yenny Wahid. Langkah ini dilakukan agar Prabowo mendapat masukan yang berarti soal demokrasi dan Islam.
Pertemuan Prabowo dan keluarga Gus Dur berlangsung sekitar dua jam. Prabowo diterima oleh istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid dan putri Gus Dur, Yenny Wahid. Sementara Prabowo didampingi oleh politikus Gerindra Fuad Bawazier.