Pendeta Papua Minta Ma'ruf Seperti Gus Dur dalam Tangani Konflik Papua

5 September 2019 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin terima kunjungan sejumlah pendeta Papua di Situbondo. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin terima kunjungan sejumlah pendeta Papua di Situbondo. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Rombongan pendeta Papua menemui Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut guna membicarakan persoalan Papua.
ADVERTISEMENT
Salah satu perwakilan pendeta Papua yaitu, Pendeta Richard Tonjau, dalam keterangannya mengatakan, ada keinginan agar Ma’ruf Amin turut menangani persoalan Papua. Ia berharap Ma'ruf mencontoh Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam mengatasi persoalan di Papua.
“Ini yang kami lihat Gus Dur pemimpin umat dan pemimpin negara, dia dapat mempersatukan perbedaan itu menjadi satu sikap yang positif dalam kepemimpinanya. Maka Abah Ma'ruf ketika terpilih menjadi wakil presiden, kami melihat beliau sebagai sosok yang menggantikan Gus Dur,” ucap Richard di Situbondo, Kamis (5/9).
Menurut Richard, sosok Gus Dur ada dalam diri Ma’ruf Amin. Ia menyebut dirinya dan masyarakat Papua menaruh harapan kepada Ma'ruf Amin.
“Kami percaya apa yang kami lihat menjadi bagian dalam hidupnya. Sebabnya kami tidak ragu datang bertemu beliau dan alhasil yang kami sampaikan tadi beliau menyambut itu dengan positif dan kami terima kasih banyak untuk Abah,” tutur Ricard.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ma'ruf berjanji akan melakukan upaya-upaya yang tepat untuk menyelesaikan persoalan Papua. Ma'ruf juga merujuk Gus Dur, yang menurutnya telah berhasil menangani Papua dengan cara-cara damai dan dengan perspektif kebudayaan.
Suasana pertemuan Maruf Amin dengan Pendeta Papua. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Hal itu, kata Maruf, membuat masyarakat Papua terus mengingat Gus Dur hingga hari ini.
“Kami juga tentu akan melakukan upaya-upaya konsolidasi untuk juga secara bersama-sama, baik dari Majelis Ulama, maupun dari Nahdlatul Ulama (NU) ya. Dan mereka sangat kenal bagaimana Gus Dur dulu juga melakukan upaya-upaya sehingga orang Papua merasa diperlakukan sangat terhormat oleh Gus Dur,” ucap Maruf.
“Karena itu beliau masih tetap dikenal, dimana Gus Dur itu berkomunikasi dengan pendeta dan masyarakat Papua,” pungkasnya.