news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP soal Jokowi Unggul Tipis di Survei Tim Prabowo: Kurang Objektif

20 Oktober 2018 9:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI Komisi III, Masinton Pasaribu. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI Komisi III, Masinton Pasaribu. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Timses Prabowo melakukan survei internal terkait elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf menang tipis dari Prabowo-Sandi dengan selisih 6-11 persen. Namun menurut politikus PDIP Masinton Pasaribu, hasil itu tak objektif.
ADVERTISEMENT
"Kalau (survei) dari lembaga internal, dari kubu paslon yang dipublikasikan ke masyarakat itu kan sisi objektivitas kurang, berbanding jauh kadang sama survei lembaga survei yang independen," kata Masinton kepada kumparan, Sabtu (20/10).
"Kalau lembaga-lembaga independen melakukan survei tentu itu lebih objektif," kata anggota Komisi III DPR itu.
Ma'ruf Amin, Jokowi, Prabowo, Sandiaga Uno (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin, Jokowi, Prabowo, Sandiaga Uno (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Masinton mengaku lebih percaya dengan hasil survei dari lembaga-lembaga yang independen daripada survei internal masing-masing paslon. Sebab, tingkat keakuratannya lebih terjamin dan hasilnya objektif.
"Kalau kami ya percaya dan mengacu pada lembaga independen, karena jauh lebih objektif, mulai dari survei metodologi hingga hasilnya akurat," pungkasnya.
Sejumlah lembaga survei telah mengeluarkan elektabilitas kedua paslon yang tengah bertarung di Pilpres 2019. Mayoritas survei menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi.
Hashim Djojohadikusumo  (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hashim Djojohadikusumo (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Namun, Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan ketidakpercayaannya pada hasil survei yang ada di Indonesia. Prabowo-Sandi memiliki tim survei internalnya sendiri dengan 2.100 responden dari seluruh Indonesia.
Hashim menjelaskan, selisih elektabilitas Jokowi dengan Prabowo hanya 6-11 persen, tidak seperti beberapa lembaga survei yang hingga lebih dari 20 persen.
“Polling yang sama mengatakan Jokowi memimpin dengan selisih 20 persen. Survei internal kita, Jokowi memimpin 6-11 persen. Itu angka internal kita. Jadi bukan 20 persen dan kita yakin Jokowi jatuh,” kata Hashim di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jumat (19/10).