Murka Anggota DPRD DKI Saat Mobilnya Akan Diderek Dishub

23 Maret 2018 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini ramai di Facebook video Fajar Sidik, anggota DPRD dari fraksi Gerindra, beradu mulut dengan Dinas Perhubungan Jakarta. Fajar naik pitam kepada Dishub yang hendak menderek mobilnya saat diparkir di bahu jalan.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang berdurasi 6 menit lebih, Fajar bersikukuh tidak ada yang salah dengan memakirkan mobilnya di sana. Tidak ada rambu-rambu dilarang parkir di sana.
Selain itu, Fajar mengaku ada tukang parkir di sana sehingga ia menganggap akan sah-sah saja bila memarkirkan mobilnya di Jalan Pangeran Jayakarta itu.
Melihat video kemarahan Fajar yang tengah viral itu, kumparan (kumparan.com) kemudian mengkonfirmasinya. Melalui sambungan telepon, Fajar membenarkan 'cek-cok' tersebut. Adapun peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (22/3).
"Mohon maaf kemarin itu saya marah, terpancing. Karena apa? Kebetulan di depan itu kan kampung saya, tempat tinggal saya dari lahir saya di sana. Selama yang saya tahu itu tidak pernah ada yang namanya razia karena ada petugas parkir di sana. Legal tidaknya yang tahu Dishub bukan saya. Yang saya tahu, yang jaga parkir di situ turun menurun. Saya bayar," cerita Fajar, Jumat (23/3).
ADVERTISEMENT
Beberapa petugas Dishub yang ada di lokasi berusaha menderek mobil Fajar. Namun, upaya Dishub tersebut dihentikan oleh beberapa pemuda di sana.
"Pas mobil saya mau diderek, anak-anak situ yang di warung, dan apa semua bilang Pak jangan ini punya Pak Dewan," lanjut Fajar.
Fajar mengaku, saat upaya pemanggilan dirinya ada anggota Dishub yang melontarkan kata-kata yang ia anggap kurang berkenan, "mana dewannya, panggil, panggil mana dewannya".
Fajar menyayangkan pemanggilan dengan cara yang demikian. Apakah tidak ada cara yang lebih baik.
Tiba di lokasi kejadian, Fajar diberitahu bahwa kendaraannya telah melanggar aturan. Tapi, Fajar bingung, aturan apa yang ia langgar.
"Pas dia bilang saya melanggar, apa langgaran saya? Saya melanggar apa? Katanya saya parkir sembarangan," kata Fajar.
ADVERTISEMENT
Anggota dewan itu justru semakin bingung dengan pernyataan anggota Dishub. Memang, di jalan dekat rumahnya itu tidak ada rambu-rambu larangan stop (S), ataupun parkir (P).
Dalam beberapa saat, Fajar terlibat adu mulut dengan anggota Dishub. Anggota Dishub berulang kali menjelaskan kesalahan Fajar dan peraturan yang berlaku. Namun, hal itu tidak bisa diterima Fajar karena tidak ada rambu-rambu lalu lintas yang dipasang.
Fajar menambahkan, di sana juga ada tukang parkir, itu tandanya tempat itu tak masalah bila digunakan untuk parkir. Pihak Dishub kemudian menanyakan identitas tukang parkir tersebut. Setelah diinterogasi, tukang parkir itu nyatanya adalah pengganti dari tukang parkir yang biasanya karena tengah mudik ke kampung halaman.
Menurut Fajar, peraturan Dishub tersebut belum tersosialisasikan dengan baik. Bila sudah ada sosialisasi, ia akan dengan senang hati mematuhi. Ia pun akan memberitahukan hal itu kepada masyarakat mengingat dia adalah anggota Dewan.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya saya cuma minta tolong pasang di sini peraturan, minimal Anda kasih selebaran ke saya. Kalau memang tidak boleh tolong Anda kasih selebaran ke saya nanti saya kasih ke orang-orang di sini. Dan tolong dipasang rambu-rambu di sini.
Terlepas dari itu, Fajar juga sempat melihat ada dua kamera yang standby merekam cek coknya itu. Ia bertanya-tanya mengapa ada dua kamera tersebut, apakah mungkin dia terjebak. Tetapi, Fajar masih menduga hal tersebut.
"Saya datang kamera sudah standby, ada apa dengan saya. Itu kamera yang biasa di infotainment, bukan kamera HP," ungkap Fajar.
Perseteruan Fajar dengan anggota Dishuh akhirnya selesai. Mobil Toyota Sienta Fajar tidak jadi diderek oleh anggota Dishub. Selepas itu, Fajar menceritakan kejadian yang ia alami kepada Wagub DKI, Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu saya WA Pak Wagub, izin Pak Wagub saya ada masalah di jalan. Dia meminta saya mengirimkan kronologi kejadiannya lewat email," pungkas Fajar.