Menanti Buka-bukaan Data Quick Count Pemilu 2019

21 April 2019 6:51 WIB
Ilustrasi Quick Count dalam konferensi pers bertajuk Expose Data Quick Count. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Quick Count dalam konferensi pers bertajuk Expose Data Quick Count. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Hari pemungutan suara Pemilu 2019 telah usai. Beberapa lembaga survei menyajikan hasil perhitungan cepat (quick count) dan menyatakan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin berhasil mengungguli paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Kubu Prabowo tak percaya hasil quick count yang menyebut Jokowi-Ma'ruf menang. Prabowo lebih yakin dengan hasil penghitungan oleh tim internalnya, yang menyatakan ia dan Sandi memenangi Pilpres 2019. Bahkan, ia telah mendeklarasikan kemenangannya sebanyak 4 kali.
Prabowo lantas menyebut rakyat kini tak lagi mempercayai hasil quick count lembaga survei. Ia juga menyerang lembaga-lembaga survei karena dianggap telah berbohong.
Syukuran kemenangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Hei tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian bisa pindah ke negara lain, mungkin kau bisa pindah ke Antartika," ungkap Prabowo saat acara syukuran kemenangan di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).
"Hei lembaga survei kau bisa bohongi penguin-penguin di Antartika," lanjutnya.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ikut menantang lembaga-lembaga survei membeberkan sumber dana penyelenggaraan quick count yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) angkat bicara soal tudingan dianggap berbohong yang diucapkan Prabowo. Ketua Persepi, Philips J. Vermonte, menyatakan menyanggupi tantangan BPN. Asalkan, BPN juga membuka data aliran dana penghitungan mereka.
Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) menggelar konferensi pers bertajuk Expose Data Quick Count Pemilu 2019. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Boleh saja, kalau BPN (juga) membuka data dana dari apa yang mereka lakukan. Menurut saya, lebih besar persoalan di parpol lho soal dana,” kata Philips saat jumpa pers di The Icon Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).
"Kalau di sini kami diminta buka data, di sana mau buka data atau enggak? Di sini kami sedang dipertanyakan trust, ini adalah kegiatan persepsi publik, tapi dia (quick count) bukan hasil persepsi publik, dia diambil secara ilmiah, dari berbagai TPS," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, lembaga-lembaga survei yang tergabung dalam Persepi memiliki integritas. Sehingga, dipastikan data yang diperoleh sesuai dengan realita di lapangan. Namun, jika ditemukan ada lembaga survei yang terafiliasi dengan parpol, maka akan ditindak sesuai kode etik.
Philips lalu menjabarkan alur quick count yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei. Ia menjelaskan, seluruh data yang digunakan untuk quick count berasal dari data C1 di beberapa TPS. Lembaga survei, khususnya yang tergabung dalam Persepi, menggunakan metode random dalam mengambil suara di TPS.
Satu relawan akan menjaga satu TPS. Artinya, jika ada 2.000 TPS, maka akan ada 2.000 relawan yang diterjunkan.
“Sebetulnya intinya adalah cuma randomisasi dari TPS, metodenya itu. Kita merandom TPS,” ungkap Philips.
ADVERTISEMENT
Mengapa mengambil contoh 2.000 TPS? Philips mengungkapkan standar pengambilan data yang dilakukan pihaknya minimal 2.000 TPS. Hal itu untuk menekan margin of error dari tabulasi suara yang masuk.
“Kita mengambil 2.000 TPS, atau 3.000, atau 4.000 ya kan. Ada inomerator yang kita kirim tiap TPS, jadi kita juga memobilisasi ya paling enggak 2.000 orang, nanti dia hanya melaporkan saja penghitungan di TPS, C1 Pleno itu. Difoto, lalu kita ada server-server, tabulasi, sudah,” jelas Philips.
Lembaga survei dalam Persepi mengaku tidak khawatir dengan isu negatif yang dilontarkan pihak BPN Prabowo-Sandi. Philips mengatakan, hasil quick count dapat dipertanggungjawabkan.
Prabowo sebelumnya menyatakan ia dan Sandiaga adalah pemenang Pilpres 2019. Dalam deklarasi kemenangannya, ia menyebut telah meraup 62 persen berdasarkan hasil penghitungan tim internal Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan penghitungan lebih dari 62 persen, perhitungan real count dan C1," ujar Prabowo, Kamis (18/4).