news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KPU Heran Surat Suara Tercoblos di Malaysia Ada di Kantong Plastik

11 April 2019 21:49 WIB
Komisioner KPU Viryan Azis, Komisioner KPU Hasyim Asy'ari, Komisioner Bawaslu M Afifudin saat konfrensi pers terkait surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU Viryan Azis, Komisioner KPU Hasyim Asy'ari, Komisioner Bawaslu M Afifudin saat konfrensi pers terkait surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
KPU RI melihat banyak kejanggalan dari ditemukannya surat suara yang tercoblos di Malaysia. Mereka berpendapat masih banyak hal yang perlu diklarifikasi sebelum mengambil kesimpulan.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang paling menjadi pertanyaan adalah tidak adanya boks bersama surat suara di dalam gudang. Padahal seharusnya surat suara disimpan didalam boks sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
“Kalau pemungutan suara dua metode, yaitu metode TPS dan KSK (kotak suara keliling) itu di dalam kotak. Kotak suara di mana ditemukan spesifikasinya itu ya. Kemudian kalau pos itu kan dari jasa yang kemudian dikerjasamakan pos surat suara ini ada metodenya di dalam PO BOX ya. Dan kemudian kalau mau dihitung ya didalam kotak,” ujar Hasyim di Media Center Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/4).
“Nanti penghitungannya tanggal 17 itu nanti yang pos yang menghitung adalah PPLN (panitia pemilu luar negeri), kalau TPSLN (tempat penghitungan suara luar negeri) yang akan menghitung adalah KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara), kalau KSK yang akan menghitung adalah KPPS KSK. Jadi masing masing ada tugasnya dan fungsinya jadi nanti akan dibuka kotaknya. Begitu di waktu bersamaan di penghitungan suara. Jadi SOP-nya demikian,” ujar Hasyim.
ADVERTISEMENT
Karena itulah menjadi pertanyaan bagi Hasyim, ketika didalam video yang beredar, tidak ada boks. Melainkan yang surat suara dimasukkan ke dalam kantong-kantong.
Selain itu, di video juga orang dengan mudahnya berlalu-lalang ke dalam gudang yang diduga juga dinilai janggal. Karena itulah ini adalah sebuah kejanggalan yang perlu diklarifikasi lebih lanjut.
“Jadikan tadi bagi kami jadi pertanyaan ini kok didalam karung, sorry, di kantong. Kemudian orang kok begitu mudah masuk ke situ. Buka-buka kantong kemudian membuka seret seret cetakan itu. Ini gimana ceritanya kok bisa begini. Ini yang perlu di klarifikasi,” ujarnya.
-------------
kumparan akan menayangkan live streaming debat terakhir Pilpres 2019 pada Sabtu (13/4). Live streaming debat dengan tema ‘Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri’ dapat disaksikan di semua platform kumparan atau melalui channel Youtube kumparan.
Poster Pemilu 2019. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT